Karena kepincut salah satu modifikasi yang dihasilkan Personal Custom & Paint (PCP), Ketut Merta langsung ambil inisiatif buat modifikasi Honda CBR 250R miliknya. Pria yang tinggal di Denpasar, Bali itu tak sungkan mengganti genre CBR 250R yang memiliki fairing menjadi pacuan ala naked bike.
Setang model fat bar gantikan setang jepit
“Saya pernah memodifikasi tampilan Yamaha Byson seolah menjadi Ducati. Ketut juga ingin CBR 250R dimodifikasi seperti itu. Tapi, tentunya hasil modifikasinya tidak ingin sama. Jadi, hanya konsepnya saja yang diambil,” ujar Adhi Putra, selaku owner PCP yang workshopnya di Jl. Nangka Utara, No. 277A, Denpasar, Bali.
Jok ala single seater bisa lepas-pasang
Yang pertama kali dilakukan, Adhi membuat sasis tambahan di sisi samping engine. Ya, layaknya rangka tralis ala Ducati. Frame tambahan ini dibuat dari pipa baja diameter 1 inci dan 0,75 inci. Tujuannya, agar pacuan makin terlihat kekar.
Cover engine bawah selaras konsep
"Sasis ini dibuat pakai dua ukuran pipa berbeda agar lebih selaras dan enak dilihat. Terutama untuk bagian yang silang, pakai ukuran lebih kecil,” jelas Adhi.
Buat memasang rangka yang berfungsi sebagai pemanis ini, tiap sisi sasis dilengkapi enam dudukan. Jadi, total buat kanan-kiri ada 12 pemegang sasis yang bertumpu di sasis CBR no pek go ini.
Setelah itu, fokus ke kaki-kaki! Seperti halnya kaki bagian belakang. Lengan ayun dari limbah moge jadi andalan. Yaitu, adopsi dari Honda CBR 400. Tapi, tak bisa langsung pasang, lho!
Karena swing arm milik CBR400 lebih lebar, maka butuh dirampingkan agar bisa masuk ke sasis CBR 250R.
“Soalnya sayang jika harus pilih rombak sasis. Lebih baik lengan ayun dibikin ramping dengan cara potong bagian tengah as arm sekitar 3 cm. Jadi, jika ingin pakai arm standar lagi, masih bisa tuh,” kata lajang 30 tahun itu.
Bagian suspensi depan, pakai milik Suzuki GSX 400. Selain diameter tabung lebih besar, sok ini juga aplikasi dua cakram sebagai penghenti laju tunggangan. Makin bikin kekar. (motorplus-online)
“Saya pernah memodifikasi tampilan Yamaha Byson seolah menjadi Ducati. Ketut juga ingin CBR 250R dimodifikasi seperti itu. Tapi, tentunya hasil modifikasinya tidak ingin sama. Jadi, hanya konsepnya saja yang diambil,” ujar Adhi Putra, selaku owner PCP yang workshopnya di Jl. Nangka Utara, No. 277A, Denpasar, Bali.
Yang pertama kali dilakukan, Adhi membuat sasis tambahan di sisi samping engine. Ya, layaknya rangka tralis ala Ducati. Frame tambahan ini dibuat dari pipa baja diameter 1 inci dan 0,75 inci. Tujuannya, agar pacuan makin terlihat kekar.
"Sasis ini dibuat pakai dua ukuran pipa berbeda agar lebih selaras dan enak dilihat. Terutama untuk bagian yang silang, pakai ukuran lebih kecil,” jelas Adhi.
Buat memasang rangka yang berfungsi sebagai pemanis ini, tiap sisi sasis dilengkapi enam dudukan. Jadi, total buat kanan-kiri ada 12 pemegang sasis yang bertumpu di sasis CBR no pek go ini.
Setelah itu, fokus ke kaki-kaki! Seperti halnya kaki bagian belakang. Lengan ayun dari limbah moge jadi andalan. Yaitu, adopsi dari Honda CBR 400. Tapi, tak bisa langsung pasang, lho!
Karena swing arm milik CBR400 lebih lebar, maka butuh dirampingkan agar bisa masuk ke sasis CBR 250R.
“Soalnya sayang jika harus pilih rombak sasis. Lebih baik lengan ayun dibikin ramping dengan cara potong bagian tengah as arm sekitar 3 cm. Jadi, jika ingin pakai arm standar lagi, masih bisa tuh,” kata lajang 30 tahun itu.
Bagian suspensi depan, pakai milik Suzuki GSX 400. Selain diameter tabung lebih besar, sok ini juga aplikasi dua cakram sebagai penghenti laju tunggangan. Makin bikin kekar. (motorplus-online)