Honda Supra X125, Kencang Pakai Piston Sonic

billy - Minggu, 25 Maret 2012 | 13:21 WIB

(billy - )

 
Honda Supra X125 lansiran 2005 kelir hitam ini perlu diperhitungkan. Rahasia terbesar motor yang diracik oleh Lili dan Kiki yang punya bengkel L2M di Jl. Puspitek, No. 31, Tanggerang Selatan ini ada di piston Honda Sonic.

Supra X125 ini dibekali piston Sonic diameter 61,5 mm. Itu artinya, 3 mm lebih besar jika dibandingkan piston standar Sonic yang 58,5 mm. Lewat permainan piston oversize 300 ini, volume silinder membengkak hingga 171,9 cc. Tapi, nampaknya, duo brother ini masih menilai permainan piston belum cukup buat dongkrak power maksimal. Maka itu, stroke up ikut dilakukan.
Stroke naik, paking tetap selembar, CDI BRT Hyperband, maping pas dengan kebutuhan

Aplikasi pen stroke 2 mm, total stroke sekarang berganti jadi 61,9 mm. Setang seher pun tetap pakai asli Supra x125. So, penambahan stroke ini juga turut meningkatkan isi silinder keseluruhan. Ya, total volume silinder keseluruhan melonjak jadi 183,2 cc. Dibulatkan, 183 cc.

Dari dua ubahan yang dilakukan di piston dan stroke, mesin jadi square. Efeknya, power di dua sisi jadi lebih rata. Ya, bawah hingga atas.

Mengimbangi volume silinder yang bertambah, part penyuplai gas bakar ikut diperhitungkan. Kiki yang doyan minum susu coklat ini, mengandalkan klep dari Honda Tiger. Diameter payung klep pakai 31 mm (in) dan 26 (ex).

Durasi buka-tutup kem tak luput dari sasaran. Tentunya, agar gas bakar yang masuk bisa lebih banyak ketimbang sebelumnya. “Kalo durasi tepatnya saya enggak pernah hitung. Yang jelas, pinggang kem dibuat 24 mm dan tinggi bumbungannya 32 mm,” timpal Lili.

Jika bagian klep sudah dibenahi tapi part pengabut tak dimainkan, hasilnya belum tentu sempurna. Maka itu, karburator ikut diganti. Duet tunner bersaudara ini andalkan milik Suzuki Shogun 125. “Selain itu, buat seting karburator Shogun lebih gampang ketimbang karburator bawaan motornya,” ungkap Lili yang ramah. Pasti ini direamer.

Terakhir, saluran buang diperlancar. Knalpot bawaan standar pabrik yang didalamnya terdapat banyak sekat, dipensiunkan dan diganti saluran buang racing yang lebih free flow tanpa sekat. “Knalpot dibuat sendiri, agar power yang dihasilkan lebih mantap,” jelas Kiki sembari bilang pakai CDI merek BRT Hyper Band agar terbebas dari limiter. (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 50/90-17
Ban  belakang : Sea Hawk 60/80-17
Pelek depan : Champ 1,20x17 & 1,40x17
Lengan ayun : Sport arm
Karbu : Reamer 31 mm