“Sebagai seeded baru, tapi bisa bersaing dengan pembalap-pembalap IndoPrix. Sayangnya di race ke-2, Fedri terlibat accident dengan pembalap lain ketika main di kelas 125 cc. Kaki kiri terkilir, jadi tidak maksimal di race 2,” ujar Hasan Tandina, owner tim Yamaha IRM FDR TDR NHK TOP 1 tempat Fedri bernaung. Begitunya total poin tetap membawanya ke posisi empat.
Terlepas dari itu, karakter yang diberikan Yamaha Jupiter geberan Fedri cocok dengan karakter sirkuit dan gaya balapnya. Fedri senang dengan karakter buka-tutup. Maklum, selama ini doi bermain di ajang MotoPrix yang banyak tawarkan sirkuit dadakan. Jadi, lebih banyak stop and go. Bukan rolling speed macam trek permanen.
Angka didapat dari permainan piston dan papasan kepala silinder. Penggebuk ruang bakar, pakai milik TDR diamater 52,25 mm. Diukur dari batas atas pin seher, dome piston bermain di 17 mm. Diameter dome pun dipatok di 40 mm.
Lalu, cylinder head hanya dipapas sekitar 0,5 mm. Squish dibuat 9º dengan bentuk kubah model semi bath tub. Ini cocok buat dongkrak kompresi. “Sengaja papasan head enggak terlalu banyak. Karena dome piston sudah tinggi. Takutnya malah ketinggian,” kata tunner 25 tahun ini.
Buat temani kompresi tinggi yang dipatoknya, Apri mengandalkan durasi kem 276º. Itu berlaku buat klep isap dan buang. Tapi, meski durasi sama, buka-tutup yang diterapkan berbeda.
Klep isap alias in, membuka 31º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 65º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang, membuka 59º sebelum TMB dan menutup 37º sebelum TMB.
Toh, jika dilihat dari durasi buka-tutup kem, tentunya LSA (Lobe Separation Angle) yang diusung tiap bubungan juga berbeda. Buat klep in, LSA main di 107º. Sedang di klep ex, 101º.
"Tapi, waktu di Kanjuruhan, saya ubah sedikit buat yang ex. Membuka 57º sebelum TMB dan menutup 35º setelah TMA. LSA tetap sama, 101º. Tujuannya biar power lebih cepat keluar lagi,” tambah tunner yang juga keponakan dari Sri ‘Ghandoel” Hartanto, salah satu tunner senior tanah air.
Nah, usai fokus bermain di putaran bawah, Apri mengaplikasi karburator Mikuni 'kotak' keluaran Sudco. Menurutnya, karbu ini cukup membantu buat napas di putaran atas. "Rpm atas enggak cepat drop. Apalagi, mesin minta seting agak basah. Spuyer main-jet 155 dan pilot-jet 35. Tapi, waktu sore, main-jet diturunkan jadi 150 karena sedikit mendung," tutup tunner yang punya workshop bernama Intan Raya Motor (IRM). Sukses! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 90/80-17
Disc brake : TDR
CDI : Rextor Pro Drag
Sok belakang : YSS
Knalpot : SND
Ban : FDR 90/80-17
Disc brake : TDR
CDI : Rextor Pro Drag
Sok belakang : YSS
Knalpot : SND