Estimasi Servis Besar, Maksimal Tiap 40.000 km

Dimas Pradopo - Jumat, 13 Juli 2012 | 08:10 WIB

(Dimas Pradopo - )


Setelah pemakaian lebih dari 2 tahun atau odometer sudah menunjukan angka lebih dari 40.000 km, idealnya dapur pacu diservis besar. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi performa mesin seperti sediakala. Bahkan konsumsi bensin bisa lebih efisien dari sebelumnya.

“Angka itu hanya patokan. Semua tergantung cara pakai, perawatan rutin dan penggunaan bensin. Dari pengalaman, pakai bensin oktan rendah lebih cepat servis besar karena proses pembakaran kurang sempurna. Makanya batas servis bisa di bawah angka patokan,” ujar Abdul Syukur alias Adung, kepala mekanik Honda AHASS Andalas.

Sebaliknya jika tunggangan pakai bensin yang sesuai anjuran pabrik. Menurut Adung, ruang bakar masih terlihat bersih saat dibongkar. Sehingga tempo servis atau penggantian komponen bisa lebih lama dari batas waktu servis besar.

Servis besar sendiri meliputi peme-riksaan komponen di bagian atas mesin. Contohnya cek kondisi ruang bakar apakah sudah ditimbuni kerak karbon. Dimana timbunan kerak juga berdampak pada kompresi, hasil pembakaran juga kerusakan pada komponen.

“Selain dapur pacu, pengecekan batang dan payung serta sil klep wajib dilakukan. Jika diabaikan, mesin bukan cuma bocor kompresi tapi oli juga dapat masuk ke ruang bakar. Efeknya ke performa juga,” imbuh mekanik di Jl. Raya Meruya Selatan, Jakarta Barat.

Namun untuk memastikan klep masih bisa dipakai atau harus diganti, lihat saja kondisinya. Kalau payung klep sudah lancip dan material sil klep sudah keras, mending diganti baru lalu skir klep agar tidak terjadi kebocoran kompresi.
 Skir klep wajib dilakukan saat ganti klep baru. Cukup ganti ring jika seher dan liner masih bagus
Servis besar juga mengarah pada kondisi ring, seher serta liner silinder. Jika permukaan seher dan liner belum terlihat baret, agar kompresi tetap bagus cukup ganti ring seher agar gap ring seher kembali seperti semula.

Komponen lain yang wajib diperiksa saat servis besar adalah lidah atau roll tensioner juga rantai keteng. Indikatornya dapat dilacak dengan merasakan tenaga-nya juga suara di mesin. “Kalau tenaganya agak ngedrop, sulit langsam dan berisik, tensioner dan rantai keteng wajib diganti,” imbuhnya.

Nah, untuk mengetahui biaya servis besar, Adung kasih panduan estimasinya. Contoh ongkos kerja servis besar Honda Karisma di bengkel resmi Honda meliputi pengecekan komponen, pemasangan dan termasuk ongkos skir klep sekitar Rp 100 ribu. Prosesnya pun bisa ditunggu kalau memang tidak terlalu ramai.

Sedang ongkos pembelian komponen jika harus diganti, untuk satu set klep in-out dan sil klep biasanya dijual sekitar 150 ribu. Lalu pembelian ring seher tanpa ganti piston, komponen ini dijual sekitar Rp 100 ribu. Bahkan harga lidah tensioner dipasaran harganya kurang-lebih Rp 200 ribu, juga harga rantai keteng sekitar Rp 90 ribuan.

“Oh iya, pemilik juga harus beli paking top set sekitar Rp 150 ribu. Selain itu juga wajib ganti oli yang direkomendasikan pabrik,” ingat Adung.

Sekarang sudah punya ancar-ancarnya kan? (motorplus-online.com)