ECU VS Piggyback, Buat Harian Atau Balap?

billy - Selasa, 8 Mei 2012 | 16:31 WIB

ECU VS Piggyback, Buat Harian Atau Balap? (billy - )

Eka
ECU VS Piggyback, Buat Harian Atau Balap?


Eranya motor injeksi, tak lepas dari permainan dua peranti ini. Yaitu, piggiback dan ECU (Electronic Control Unit). Keduanya punya fungsi buat mendukung proses modif engine di motor. Sobat bisa pilih salah satu. Tapi, tentunya setelah baca habis tulisan ini!

Keduanya punya fungsi berbeda. Piggyback, fungsinya memanipulasi data yang masuk ke ECU. “Dengan alat ini, ECU seakan dibohongi. Karena piggyback akan mengubah input sensor sehingga bisa menambah atau mengurangi bensin yang dibutuhkan mesin,” ujar Ade Rahmat, Manajer Teknik Star Motor.

Lewat part ini, kebutuhan ruang bakar memang tercukupi. Tapi, sebatas tercukupi saja. Karena kalau bicara sesuai seting yang diinginkan, belum tentu. “Jika keperluannya sebatas penggunaan harian, mungkin bisa diandalkan. Tapi, kalau sudah buat keperluan balap, jelas kurang,” tambah Ade.
Eka
ECU VS Piggyback, Buat Harian Atau Balap?


Alasannya masuk logika. Di balap, putaran mesin yang dibutuhkan tentu lebih tinggi dari motor harian. Pemakaian piggyback saja, tidak akan mengubah limiter yang ada di ECU. Beda jika mengganti ECU standar ke tipe kompetisi, pastinya sudah diikuti perubahan limitter rpm. Kitiran mesin bisa naik lebih tinggi lagi tanpa dibatasi di sekitar 10.500 rpm.

“Piggyback punya kekurangan soal time lag. Ada jeda waktu sedikit sebelum input dan output. Ini pengaruh ke performa mesin,” aku Elton Ronald Osbert dari Aerospeed di Jl. H. Nawi Raya, No. 74, Jakarta Selatan.

Berbeda ketika pakai ECU yang juga disebut stand alone ini, jelas lebih advance. Karena, juga bisa seting pengapian. ECU seperti Vortex buat Honda CBR 250R, dijual sekitar Rp 8,5 jutaan. Piggyback seperti Power Comander, sekitar Rp 3,5 jutaan. Tapi kalau piggyback mau sedikit samai fungsi ECU, setidaknya kudu pakai tiga piggyback buat akali tiap bagian.