Tensioner Rantai Keteng Manual, Mantap Tapi Repot

Dimas Pradopo - Selasa, 3 April 2012 | 12:05 WIB

(Dimas Pradopo - )


Ketepatan
buka-tutup klep oleh kem tergantung ketegangan rantai keteng. Makanya, rantai kecil di silinder penghubung kruk-as dan kem ini diberi tensioner agar ketegangan stabil. Kendur berakibat suara berisik di silinder, tegang bikin putaran mesin berat.

Ada 3 model tensioner. Manual, semi-otomatis dan full otomatis. "Versi manual perlu disetel berkala. Batang penekan diatur menekan rantai sampai ketegangan pas, lalu dikunci mur.," jelas Rusdianto alias Pak Endut, mekanik HRVRT BGM-HBM Nissin KYT Yamalube.

Yang semi otomatis, mudah disetel. Lepas baut pengunci, tekanan per mendorong batang penekan, ketegangan rantai menyesuaikan. "Untuk yang full-otomatis di motor baru. Penekan otomatis mendorong kalo rantai kendur. Rusak jika per lemah," jelas Adlan Yulizar alias Songa, mekanik Honda MS Nissin Top 1 KYT FDR Denso TDR.

Dari semua model, tensioner full otomatis paling pas buat motor harian. Tapi, untuk balap, biasanya mekanik perlu ketegangan rantai lebih mantap. Makanya mereka pakai tensioner manual.

"Kalau motor harian modern pakai tensioner manual, kudu sering setel. Risikonya, mesin berisik, tenaga berat. Apes kalo sebabkan piston tabrakan dengan klep," tutup Endut dan Songa. (motorplus-online.com)