Performa motor matik, tidak hanya ditentukan oleh puli CVT depan. Tapi, peran part yang ada di puli belakang juga bisa dimainkan demi hasil maksimal. Tentunya, agar akselerasi makin sesuai keinginan.
Seperti alur lubang pin di secondary sliding sheave. Banyak produsen part racing yang tawarkan seting akselerasi lewat part ini. Yaitu, adanya pilihan kontur atau bentuk lubang pin. Tapi sayang, part ini hanya terbatas di satu merek skubek aja. Ya, di Mio. Part aftermarket yang ditawarkan produsen, memiliki 6 lubang. Sedang part standarnya, hanya 3 lubang.
Karena adanya 6 lubang, maka karakter akselerasi yang ditawarkan ada 2 pilihan. Lubang berbentuk lurus, memberikan akselerasi spontan dari bawah-atas. “Kalau model yang seperti lambang petir, itu seperti lubang standar. Ada coakan. Powerband lebih lebar karena sempat lama di rpm tengah,” sebut Mariasan Kocek, salah satu tunner JP Racing.
Karakter keduanya bisa disesuaikan, tergantung kebutuhan. Misalnya buat di trek lurus 201 meter. Pilih model standar agar napas tak cepat habis. Tapi, kalau di balap matic race, agar motor cepat teriak, bisa pilih yang model lurus.
Seperti alur lubang pin di secondary sliding sheave. Banyak produsen part racing yang tawarkan seting akselerasi lewat part ini. Yaitu, adanya pilihan kontur atau bentuk lubang pin. Tapi sayang, part ini hanya terbatas di satu merek skubek aja. Ya, di Mio. Part aftermarket yang ditawarkan produsen, memiliki 6 lubang. Sedang part standarnya, hanya 3 lubang.
Karena adanya 6 lubang, maka karakter akselerasi yang ditawarkan ada 2 pilihan. Lubang berbentuk lurus, memberikan akselerasi spontan dari bawah-atas. “Kalau model yang seperti lambang petir, itu seperti lubang standar. Ada coakan. Powerband lebih lebar karena sempat lama di rpm tengah,” sebut Mariasan Kocek, salah satu tunner JP Racing.
Karakter keduanya bisa disesuaikan, tergantung kebutuhan. Misalnya buat di trek lurus 201 meter. Pilih model standar agar napas tak cepat habis. Tapi, kalau di balap matic race, agar motor cepat teriak, bisa pilih yang model lurus.
Selain secondary sliding sheave, permainan di bagian per juga turut menunjang. Di pasaran, terdapat part aftermarket yang memiliki berbagai tingkat kekerasan. “Main per, seperti main gigi di motor bertransmisi,” timpal Kocek.
Misalnya, per klep keras. Buat akselerasi dipacuan bertenaga besar, pegas keras ini cocok digunakan buat kejar putaran bawah. Tapi efeknya, top speed yang dikorbankan. Berbeda jika pakai per lembut. Maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli.
Tak tertinggal, kampas kopling. Banyak juga tawaran bahan yang dipakai agar cengkraman maksimal. Misal, kampas yang bahannya dicampur karbon atau kuningan. Efeknya, kampas jadi jauh lebih menggigit mangkok kopling. (motorplus-online.com)
Misalnya, per klep keras. Buat akselerasi dipacuan bertenaga besar, pegas keras ini cocok digunakan buat kejar putaran bawah. Tapi efeknya, top speed yang dikorbankan. Berbeda jika pakai per lembut. Maka belt akan terus naik hingga ke ujung maksimal puli.
Tak tertinggal, kampas kopling. Banyak juga tawaran bahan yang dipakai agar cengkraman maksimal. Misal, kampas yang bahannya dicampur karbon atau kuningan. Efeknya, kampas jadi jauh lebih menggigit mangkok kopling. (motorplus-online.com)