Tips P3K Hujan, Nggak Panik Kala Hujan (Bag.2 - habis)

billy - Rabu, 25 Januari 2012 | 11:29 WIB

(billy - )


Pada tulisan sebelumnya sudah dibahas trik mengeringkan lubang cop busi, melakukan antisipasi pada kelistikan dan waspada pada slang pembuangan karbu yang kadang kala bisa menghisap air. Nah, biar enggak panik mari kita teruskan. Simak terus ya!

SKUBEK JALAN DI TEMPAT
Setelah libas genangan air setinggi rumah CVT, jangan panik kalau skubek mendadak jalan di tempat meski mesin meraung. Gejalanya biasa timbul karena komponen pemindah daya terendam air yang masuk melalui filter udara CVT. Gerak V-belt selip dan membuat skubek enggan jalan.

Untuk membersihkannya tak harus bongkar CVT. Tunggu sesaat lalu komponen basah di dalam dapat dikeringkan dengan cara memanaskan motor sambil gas dibuka perlahan. "Kalau memang sudah agak kering, biasanya roda belakang ikutan berputar tanda V-belt sudah tidak masalah," wanti Abdul Syukur alias Adung, mekanik Honda BeAT Club Jakarta (HBCJ).  Kalau tetap selip, air harus dibuang lewat pembuangan.

KAIN KERING
Lihat material kain memang biasa saja. Tapi, untuk kondisi musim hujan sangat membantu. Dapat menolong saat mogok di jalan. Apalagi kalau ada komponen yang korslet akibat tersiram air hujan atau habis lewat genangan banjir.

Kain lap kering yang tersedia di dalam bagasi sangat membantu untuk mengeringkan air yang menempel. Bisa menyerap dan mengeringkan dengan singkat.

Dibanding lap dari bahan kulit, kain tetap lebih murah dan lebih efektif menyerap air. So, jangan ketinggalan.

SLANG VENTILASI SKUBEK
Posisi slang ventilasi udara girboks skubek, bebek dan sport rata-rata ada di atas, begitu juga arahnya. Meski di tempatkan di area paling aman, bukan jaminan kalau oli girboks aman dari ancaman genangan air.

Contoh di Honda BeAT atau Vario yang slang ventilasinya ada di atas rumah CVT. Slang itu hanya diselipkan pada boks filter udara tanpa diikat kuat. Karena posisinya di girboks dan cuma diselipkan, begitu copot atau bocor karena usia pakai, air mudah masuk ke ruang oli. Pelumas jadi tercampur oli yang ditandai perubahan warna oli jadi putih susu.

BUANG AIR DI CVT
Untuk memastikan air masuk di dalam rumah CVT, bisa dilacak dari lubang pembuangan air. Misal di Suzuki Spin 125 dapat dibuktikan dengan membuka baut 8 berwarna terang (krom). "Air dapat dengan mudah mengalir keluar," imbuh Adung yang juga mekanik bengkel resmi Honda. Lho? Kok bisa tahu.

Beda lagi lubang pembuangan air di Yamaha Mio atau Honda Vario. Keduanya tak pakai baut khusus, tapi didukung pipa L yang ditutup ulang pakai slang buntu. Jika warna slang berubah dari bening, akan ketahuan ada air atau tidak hingga mudah untuk segera dibersihkan.

PERALATAN BANJIR
Memang kita tidak mau terhadang banjir. Tapi, jika terpaksa harus melewati banjir atau genangan air dan mengakibatkan mesin motor mati, harus sedia peralatan darurat.

Seperti kunci busi, ampelas, obeng plus-minus, tang dan kunci ring-pas yang biasa dipakai dan selalu ada di kotak bagasi. Tidak lupa juga tentunya mempersiapkan selalu kain lap kering untuk mamaksimalkan pekerjaan.

Selain itu tadi, peralatan lain yang tidak kalah penting dan perlu disiapkan adalah jas hujan. Kantung plastik, lem sealer, isolasi, kawat dan cable tie. Semua itu bisa dikemas dalam satu kantung kecil. Lalu taruh di bawah jok atau dalam tas. Nggak terlalu repot juga kan.

Jika mogok kena banjir, yang pertama kali dilakukan yaitu buka busi lebih dulu. Biasanya terkena basah lantaran cup busi sudah mengeras. Solusinya bisa dikeringkan dengan cara meniupnya.(motorplus-online.com)