Aki Tekor Karena Lampu Nyala Terus

billy - Kamis, 20 Oktober 2011 | 12:10 WIB

(billy - )


Lampu on terus pengaruh ke aki
Kebijakan pemerintah yang mewajibkan lampu nyala siang hari, juga bagai buah simalakama bagi pengendara. Di satu sisi bersinggungan dengan faktor safety, tapi di sisi lain berpengaruh terhadap kinerja aki. Terlebih jika di motor, tidak ada penyesuaian buat mendukung kebijakan itu.

Maklum saja! Karena pemakaian listrik untuk semua lampu di motor, sekarang bertambah jadi dua kali. Iya, jika sebelumnya lampu utama dan lampu belakang hanya nyala di malam hari, sekarang sejak mesin hidup pun lampu sudah ikut nyala. Kan enggak ada sakrlar ON/OFF.

Tapi, menurut pabrikan Yamaha di Indonesia, “Tidak ada perubahan part apapun. Karena kami nilai part yang sekarang pun sudah bisa mendukung kebijakan itu,” pasti M. Abidin, Manager Technical Service Division PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Malah, aki pun dijamin enggak tekor. “Tekor itu jika sistem pengisiannya bermasalah. Misalnya, ada problem di sepul, kiprok atau magnet,” timpal Slamet, Instruktur Yamaha Engineering School (YES) yang berkantor di Yamaha DDS, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Selain itu, kemungkinan aki tekor juga bisa terjadi jika putaran mesin selalu berada di bawah minimum charging. Yup! Misalnya di atas 2.000 rpm. “Jika pengisian normal, kemungkinan yang kalah itu hanya usia bohlam,” tambah Slamet.

Bahkan dari pabrikan aki yang suplai pabrikan motor pun nyatakan belum ada ubahan spek aki. “Tidak ada permintaan ubahan spesifikasi. Sejauh ini juga tidak ada problem yang disebabkan karena lampu nyala terus,” ujar Syahrudin, Technical Support PT GS Battery Indonesia.

Gulungan sepul diperbanyak untuk penuhi kebutuhan(kiri). Bulb diganti tipe long life (kanan).
Lain pabrikan motor, bisa lain kebijakan. Honda menerapkan penggantian bohlam. Ya, pakai bohlam yang usia pakainya dua kali lipat. Misal jika sebelumnya usia bohlam hanya mampu bertahan hingga 300 jam, kini jadi 500–600 jam.

"Ada juga penyesuaian tegangan terhadap komponen AC generator dan kiprok. Sehingga tegangan rata-rata lebih rendah. Tujuannya agar usia bisa lebih lama,” ungkap Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).

Tapi penyesuaian tegangan itu, lebih ditekankan di pacuan Honda yang mengaplikasi sistem kelistrikan tipe DC. Ya, yang nyala lampu berasal dari aki. Bukannya akibat putaran magnet dan sepul.

Ada juga di beberapa tipe motor yang sudah aplikasi ubahan sepul. Selain demi memenuhi kebutuhan listrik yang besar, hal itu juga agar proses pengisian jadi lebih cepat. Maka itu, jumlah gulungan sepul diperbanyak. Jadi proses pengisian seimbang dengan pengeluaran. “Sepul ini bisa dilihat di Honda PCX 125 dan Honda New Supra X 125 Helm in,” tutup Edhi.  (www.motorplus-online.com)