Syahroni tukang tambal ban sekaligus setel pelek menuturkan, tidak semua tambal Tip Top itu jelek daripada tambal model bakar. “Cuma, material Tip Top sekarang susah dicari dan mahal kalau produk yang berkualitas. Makanya pakai sistem bakar,” ucap pebengkel di Jl. Raya Gandul, 13B, (depan Pusdiklat Kehakiman), Depok.
Menurut Roni sapaan Syahroni, tambal pakai Tip Top jadi tidak bagus dapat disebabkan produk kurang berkualitas atau proses pemasangan tidak tepat. Sebab kalau proses pamasangan benar, lem Tip Top juga bisa kuat.
“Bahkan untuk produk paling bagus macam merek Maruni seharga Rp 24 ribuan isi 48 biji, kalau dipasang benar bisa robek ban dalam jika dicabut lagi. Kalau yang biasa, kena panas terbuka pinggirnya,” lanjut pria asli Brebes, Jawa Tengah ini.
Tapi, semua kembali pada cara pemasangan. Pastinya, bagian yang bocor harus bersih juga berpori setelah diampelas. Begitu juga tambal ban model bakar. Jika prosesnya tidak tepat, meski sudah dipanaskan, kompon atau material penambal ban belum tentu homogen dengan ban aslinya.
Paling benar, bagian ban yang bocor terlebih dahulu dibersihkan dan berpori, dikasin cairan khusus perekat kompon sebelum dilapis lembar alumunium dan dipanaskan. (motorplus-online.com)