Ganti akan lebih cepat kalau banyak kena air |
“Paling gampang waktu gas dipelintir putaran bawah. Suara dengung muncul. Ini tanda ada komponen aus karena penggantian oli enggak dijadwal,” ungkap Muhammad Haris, Kepala Mekanik bengkel resmi Suzuki Word, Sinar Roda Kencana Mas, Jakarta Barat.
Supaya enggak ngalamin masalah dengung, mending tahu kapan mesti isi ulang. Rata-rata skubek Yamaha wajib isi ulang maksimal 10.000 km, Honda setiap penggunaan 8.000 km, dan Suzuki jarak tempuh 5.000 km.
Biar mempermudah konsumen ada ukuran yang paling jelas. “Paling enggak setiap penggantian oli mesin minimal dua kali harus dicek kondisi pelumas gir. Sering kelupaan konsumen untuk mengeceknya,” beber Slamet, Kepala Instruktur Yamaha Enginering School PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Penggantian pelumas gir skubek juga berbeda berdasarkan spesifikasinya. Volume pelicin yang dibutuhkan sudah ditentukan dan bisa dilihat di manual book.
“Contoh Honda PCX 125 dengan pabrikanpelumas gir untuk penggantian periodik 160 ml, sedangkan BeAT, Vario dan Scoopy 120 ml,” ujar Wedijanto Widarso, Technical Service Division Head PT Astra Honda Motor (AHM).
Kalau untuk skubek Yamaha rata-rata cukup 100 ml. Lebih hemat, makanya di kemasan Yamalube yang tersedia 100 ml saja. Lha kalau Suzuki berapa mm ya? Juga cukup 100 ml saja kok.
Minimal 2 kali ganti oli mesin |
“Air bisa masuk. Jadinya, oli bercampur air. Pernah saya temui. Makanya, kalau ada genangan air tinggi harus segera dicek kondisi oli gir,” ulas Haris yang berkantor di Jl. Panjang, Jakarta Barat.
Tapi, kok bisa keluar suara dengung seperti lebah ya? Itu karena penggantian pelicin gir telat atau memang enggak ganti sama sekali? “Ada gesekan antar komponen yang sudah enggak lagi dilapisi pelumas,” ujar Wedijanto.
“Ada as yang jadi tumpuan gir dipasangi bearing. Pelumas fungsinya juga melapisi bearing. Kalau enggak gak ada oli, gesekan langsung permukaan bearing dengan peluru. Makanya bunyi dengung tadi merupakan gejala awal kerusakan,” wanti Slamet. (motorplus-online.com)