Teknologi pengapian alami kemajuan. Dilihat dari munculnya produk-produk peningkat performa pengapian seperti halnya koil racing.
Jika dibandingkan part standar, beberapa koil aftermarket bukan cuma konstruksinya berbeda.
Tapi, juga menghasilkan output voltase tinggi. Diukur avometer, tegangan koil semburkan listirk lebih dari 15 kV (15.000 volt).
Padahal konstruksi dasar isi koil standar dan racing sama saja. Ada lilitan kawat sekunder dan lilitan kawat primer.
Padahal konstruksi dasar isi koil standar dan racing sama saja. Ada lilitan kawat sekunder dan lilitan kawat primer.
Namun pengembangan desain serta penggunaan material yang makin canggih, membuat kerjanya efesien dan sempurna.
Contohnya koil racing ProTec yang ada ground strap dari serat logam pembungkus kabel.
“Didukung bahan dasar dari silicone high pressure yang mampu meredam panas juga radiasi elektronis yang ditimbulkan dari tegangan koil. Jadinya tegangan dan arus listrik fokus ke busi,” ucap A Kong, bos Tiga Saudara Motor (TSM) di Jl. Kebon Jeruk III No. 98A, Kota, Jakarta Barat.
Koil merek Nology Pro-Fire from Amrik juga demikian.
“Didukung bahan dasar dari silicone high pressure yang mampu meredam panas juga radiasi elektronis yang ditimbulkan dari tegangan koil. Jadinya tegangan dan arus listrik fokus ke busi,” ucap A Kong, bos Tiga Saudara Motor (TSM) di Jl. Kebon Jeruk III No. 98A, Kota, Jakarta Barat.
Koil merek Nology Pro-Fire from Amrik juga demikian.
Diklaim tak timbulkan kebocoran internal, sehingga tegangan output bisa mencapai 99% lantaran Nology Pro-Fire didukung teknologi e-core laminated.
“Tiap lapisan gulungan kawat disekat bahan macam plastik tak tembus arus,” ucap Paulus dari Aerospeed, distributor koil Nology di Plaza de Lumina, Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Koil Faito beda lagi, justru menggunakan 2 kabel masa dan 1 kabel positif CDI agar mampu menghasilkan tegangan sampai 20 kV (20.000 volt),” jelas Luthfi, marketing menager PT Indoracingpart di Pulogadung Trade Centre, Blok. H8/8, Pulogadung, Jakarta Timur.
“Tiap lapisan gulungan kawat disekat bahan macam plastik tak tembus arus,” ucap Paulus dari Aerospeed, distributor koil Nology di Plaza de Lumina, Taman Semanan Indah, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Koil Faito beda lagi, justru menggunakan 2 kabel masa dan 1 kabel positif CDI agar mampu menghasilkan tegangan sampai 20 kV (20.000 volt),” jelas Luthfi, marketing menager PT Indoracingpart di Pulogadung Trade Centre, Blok. H8/8, Pulogadung, Jakarta Timur.