Lalu apa bedanya? Paling mencolok adalah dimensinya yang lebih kecil dan jumlah sensornya yang disederhanakan. "Ada beberapa sensor yang dihilangkan tapi fungsinya digantikan oleh sensor yang lain," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM).
Pada generasi sebelumnya ada 6 sensor yaitu; Manifold Absolute Pressure (MAP), Intake Air Temperature (IAT), Throttle Position Sensor (TPS), Engine Coolant Temperature (ECT) atau Engine Oil Temperature (EOT), Crankshaft Position (CKP) dan O2 Sensor.
Sedang pada generasi terbaru ini MAP dan IAT ditanggalkan, fungsinya digantikan oleh CKP dan O2 Sensor. "Yang ini lebih advance, ternyata fungsinya bisa disatukan," ujar Endro yang berkantor di Sunter ini.
Fungsi MAP adalah untuk mendeteksi tekanan udara dalam intake manifold, sedang IAT melacak suhu udara yang masuk. Informasi ini kemudian menjadi acuan Electronic Control Modul (ECM) menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor agar komposisi udara dan bensin selalu ideal.
Nah, sekarang fungsi keduanya digantikan oleh umpan balik dari O2 sensor. ECM secara terus menerus akan menyesuaikan komposisi udara dan bensin yang disemprotkan sesuai dengan hasil pembakaran yang terdeteksi oleh O2.
Selain itu, sebelumnya MAP juga punya fungsi lain yaitu untuk mendeteksi kapan terjadi pembakaran untuk memberikan perintah pengapian. "Kini fungsinya digantikan oleh CKP. ECM mendeteksi waktu pembakaran dengan membaca putaran crankshaft yang sedikit melambat saat langkah kompresi," jelas pria ramah ini panjang lebar.
Akhirnya, Throttle Body pada sistem injeksi terbaru dari Honda ini jadi lebih simpel. Hanya ada TPS saja, TPS ini berfungsi untuk mengukur derajat bukaan katup kupu-kupu di dalam throttle body.
Hal ini juga lah yang membuat harga injeksi Honda generasi terbaru jadi lebih ramah di kantong. Jumlah sensor yang ternyata bisa dikurangi tapi tetap memiliki fungsi sama tentunya mengurangi biaya produksi. (motorplus-online.com)