Coba perhatikan konstruksi mesin CV-Matic di Honda Revo AT atau YCAT (Yamaha Compact Automatic Transmission) pada Yamaha Lexam.
Mesin dan transmisi CVT-nya tetap di tengah sasis, dan penerus daya terakhir berupa rantai ke roda belakang. Tidak seperti skubek yang penerus dayanya ada pada CVT yang sekaligus menyatu sebagai swing arm.
Sebenarnya desain seperti ini sudah lama diadopsi oleh Yamaha T-MAX 500. Skubek gambot ini memiliki mesin 500cc dua silinder yang transmisi CVT-nya (gb.1) tidak langsung bertemu dengan roda belakang. Tapi ada penghubung ke V-belt yang kemudian memutar roda belakang (gb.2).
Selain alasan keseimbangan dan handling, skubek dengan konstruksi mesin seperti ini juga unggul di ruang roda belakang yang lebih lega. "Akibatnya bisa menggunakan roda berukuran besar," lanjut Abidin.
Mesin di tengah bikin roda bisa lebih lebar dan besar, handling mantap dan nyaman
Yamaha T-MAX tidak seperti skubek gambot kebanyakan yang pakai roda berdiameter 12 atau 14 inci, tapi menggunakan diameter 15 inci dipandu ban gambot berukuran 120/70-15 di depan dan 160/60-15 di belakang.Hasilnya secara keseluruhan, handlingnya tetap mantab sekaligus lebih nyaman karena ukuran roda lebih besar. Tapi pengoperasiannya pun tetap praktis karena bertransmisi automatic. (motorplus-online.com)