“Mending hujan deras sekalian ketimbang gerimis. Aspal lebih licin dan risiko jatuh lebih besar,” teriak Florianus Roy. Pembalap andalan tim Yamaha Yamalube TDR FDR NHK Yonk Jaya ini menggambarkan bagaiamana kondisi balapan di sirkuit kala diterpa hujan rintik-rintik.
Itu bukan omongan tanpa dasar. Hampir semua pembalap sepakat sama apa yang diomongkan Jontor, sapaan akrab pembalap Jogja itu.
“Buktinya, kecelakaan terjadi justru bukan saat hujan deras. Tapi lebih sering saat hujan hanya rintik-rintik. Saat saya masih turun balapan pun mengalami problem seperti ini. pengalaman itu, aku juga sampaikan ke pembalapku,” timpal Ahmad Jayadi, pemilik tim Honda Daya Denso Castrol Showa NHK.
Sekilas memang tidak masuk akal. Logikanya, semakin deras hujan, maka debit air yang jatuh ke aspal tentunya akan menjadi lebih banyak.
Karena ditutupi air, maka berpotensi menghalangi permukaan ban menapak di aspal. Karena terhalang, si karet bundar jadi tidak bisa ngegrip dengan sempurna. Itulah mengapa seharusnya hujan deras, pasti lebih licin. Benar begitu?
Taunya malah tidak, Bro! Para pembalap sudah membuktikannya sendiri. Bahwa hujan rinitk lebih licin dan berbahaya. Hal ini, juga berlaku bagi pengendara motor harian di jalan raya. Jelasnya begini. Jalan raya kebanyakan dilapisi aspal. Sementara aspal itu sendiri berasal dari minyak bumi.
Namanya juga berasal dari minyak bumi, maka dan pastinya masih ada kandungan minyak di aspal. Ini bisa terlihat saat matahari sedang terik. Aspal terlihat melepuh dan berubah menjadi lembek dan mengeluarkan minyak.
Air dan minyak adalah dua zat yg tidak bisa bercampur. “Massa jenis minyak lebih kecil dari air. Massa jenis minyak adalah 0,8 g/cm3. Sedangkan massa jenis air adalah 1 g/cm3. Sehingga, bila bercampur, minyak akan berada di atas lapisan air,” jelas Christin Dewi, lulusan Teknik Kimia dari Universitas Padjajaran (Unpad), Bandung.
Saat hujan deras, sebagian besar minyak yang berada di permukaan aspal, akan terangkat oleh air. Karena debit air yang turun ke aspal banyak, maka minyak yang terangkat ke permukaan tadi akan tersapu oleh aliran air yang tumpah dari langit. Dengan demikian, kandungan minyak yang bikin permukaan aspal licin akan langsung atau cepat hilang.
Tapi, sebaliknya, saat gerimis, sebagian minyak akan terangkat dan berada di permukaan aspal. Air di bawah, minyak ke atas air. Karena gerimis, maka minyak hanya akan berada di aspal. Tidak tersapu ke pinggir jalan. Inilah yang membuat aspal menjadi lebih licin. Pantas dan nggak perlu heran lagi kalau kemudian banyak pembalap lebih senang membalap saat hujan deras dibanding gerimis.
Ini juga berlaku di jalanan loh. So, hati-hati ya berkendara sehari-hari, apalagi belakangan lebih sering hujan rintik ketimbang langsung deras.. (motorplus-online.com)