Oli Diesel, Tetap Sama Meski Berbeda Sistem

billy - Rabu, 29 Agustus 2012 | 13:02 WIB

(billy - )


Seiring perkembangan mesin diesel, membuat oli sebagai pelumas juga berkembang. Meski demikian, tidak ada perbedaan apapun antara oli mesin diesel konvensional maupun diesel common-rail.

"Pada dasarnya semua oli diesel bisa dipakai untuk mesin common-rail. Tidak ada pengkhususan oli terhadap mesin diesel common-rail," seru Yuswadi, Head of Technical Service Research Center PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, APM Mitsubishi.

Pria ramah ini memberi contoh, oli yang biasa dipakai untuk mobil truk juga dipersilakan digunakan buat mesin diesel common-rail, seperti Mitsubishi Pajero Sport.

Jika disebutkan oli mesin diesel common-rail biasanya memiliki SAE yang lebih encer dibanding diesel konvensional, bisa dikatakan benar. Sebab, dengan teknologi yang ada, putaran mesin yang tinggi dan performa yang menjulang jelas butuh oli encer. Dengan oli itu, maka pelumasan terhadap setiap komponen akan lebih maksimal.

Kalaupun dipakaikan oli yang lebih kental dibanding standarnya, maka kinerja mesin akan sedikit terhambat. Contoh, rekomendasi pabrik memakai oli 5W-50, namun akhirnya diberi 20W-50, maka mesin akan bekerja sangat berat. "Performa yang harusnya keluar menyeluruh jadi terhambat," sebutnya. Efek selanjutnya, jelas ke penggunaan bahan bakar yang juga semakin boros.

Selain itu, oli diesel juga harus memiliki daya tumbukan yang baik. Jika diilustrasikan, ketika tangan mengepal dan memukul air, maka air tak boleh habis terciprat, harus masih ada sisa air. Gunanya untuk menahan tumbukan yang ada.

Penting diperhatikan juga yakni kegunaan oli tersebut. Beberapa produsen oli sudah lama mengeluarkan oli yang bisa dipakai untuk mesin diesel dan bensin. Jika memang oli tersebut lebih condong untuk mesin bensin, maka sebaiknya jangan dimasukkan ke ruang mesin diesel.

Pilih oli hanya untuk mesin diesel saja supaya lebih aman. Untuk API service, oli diesel dimulai dengan huruf C. Saat ini sudah sampai CH. Sebaiknya memilih pelumas selain berdasar buku manual juga gunakan yang API service-nya paling tinggi.

Sebab, kompresi yang dihasilkan oleh mesin diesel jauh lebih tinggi dibanding mesin bensin. Demikian juga dengan temperatur yang dihasilkan. Seandainya dalam keadaan terpaksa dan darurat boleh saja menggunakan oli mesin bensin untuk di diesel.  (mobil.otomotifnet.com)