Tips All About Ban, Jangan (Pernah) Anggap Remeh! (1)

billy - Rabu, 22 Februari 2012 | 16:03 WIB

(billy - )


Banyak pengguna mobil kerap kali kurang memerhatikan kondisi ban pada mobilnya. Apalagi ketika masih dalam kalender musim hujan seperti sekarang. Padahal si karet bundar ini penting peranannya, ibarat manusia, kalau kaki salah pakai sepatu atau sandal ya bisa terpeleset dan jatuh.

Apalagi di mobil yang selalu melaju dengan kecepatan tinggi di jalan bebas hambatan (tol). Kondisi ban sangat lah penting. Karena berdasar pengelola jalan tol, penyebab terbesar kecelakaan di jalan tol masih didominasi oleh faktor ban.

Untuk itu, beberapa langkah penting tetap dirasa perlu untuk memberi perhatian ekstra kepada ke empat karet bundar yang ‘melekat’ di mobil kita. Caranya gimana? Cukup sederhana kok, yang penting harus sedikit meluangkan waktu.

Dan, paham mengenai perlakuan terhadap ban itu sendiri. Nah, untuk membantu Anda, OTOMOTIF akan memberi penjelasan lengkap mulai ritual wajib, pembenaran dari pemahaman yang selama ini salah kaprah hingga ragam tips dan trik ringan.

Beberapa panduan dan tambahan wawasan di bawah ini bisa dijadikan rujukan untuk menjamin ‘kesehatan’ ban dan keselamatan penumpang mobil.


 Tekanan Angin Standar (kiri) - Kurang Angin (kanan)
TEKANAN ANGIN STANDAR

"Tekanan angin yang ideal adalah yang sesuai rekomendasi standar pabrikan," jelas Zulpata Zainal, Field Service Engineer PT Bridgestone Tire Indonesia. Ia juga menyarankan lebih baik angin ditambah ketika ban dalam keadaan dingin. Untuk rutinitas, sebaiknya tekanan angin diperiksa setiap dua minggu sekali.

Zulpata menekankan jika hendak berpergian jarak jauh, misalnya melalui jalan tol, tekanan angin sebaiknya ditambahkan sedikit. "Cukup 2 sampai 4 psi saja, karena kontur jalan kan enggak melulu rata," ujarnya.

KURANG ANGIN

Jika tekanan angin kurang dari standarnya, sangat berpengaruh pada kelenturan ban. Efek jangka panjangnya berakibat fatique pada dinding ban. Apalagi jika sering melintasi kontur jalan tidak rata. Dampaknya benang pada lapisan dalam ban rentang putus.

Akibatnya, dinding atau profil ban melendung yang lebih akrab disebut benjol. Disinggung soal mitos jika hujan dan jalanan basah, angin dikurangi biar lebih napak adalah mitos yang salah. Justru mitos seperti itu banyak kekurangannya. Di antaranya berkurangnya stabilitas kontrol kemudi dan kinerja pengereman.

 Manfaat Semir Ban (kiri) - Menyimpan Ban (kanan)
Manfaat Semir Ban

Ada manfaat lain dari semir ban. Selain memercantik penampilan si karet bundar, ternyata ada hal baik bagi ‘kesehatan' ban. "Semir ban yang mengandung silikon yang membuat sidewall tetap lentur, serta pori-pori karet terisi silikon sehingga membantu menjaga tekanan angin ban," tutur Zulpata Zainal. Gunakan secara berkala, akan membantu menjaga kondisi karet ban secara maksimal. Selain mengilap juga awet.

Menyimpan Ban

Punya ban cadangan yang disimpan di rumah? Jika ban disimpan dengan kondisi terlepas dari pelek, perlu sedikit perhatian ekstra. “Ban tanpa pelek tidak boleh ditumpuk miring lebih dari empat. Lalu kalau disimpan berdiri, sebaiknya diputar secara berkala,” ujar Bambang Setyono dari Toko Model Bridgestone Nawilis. Sedangkan jika masih dipasang pada peleknya, sebaiknya ban dipompa sesuai dengan tekanan idealnya. Supaya bentuk ban tetap terjaga dan siap dipakai kembali.
(mobil.otomotifnet.com)