Jangan Kaget Kalau Aki Harus Di-Reset

billy - Selasa, 5 Juli 2011 | 15:35 WIB

(billy - )


JAKARTA - Musim liburan sekolah tiba, biasanya dimanfaatkan mengajak anggota keluarga ke luar kota. Tetapi bagi Anda yang punya mobil dan ditinggal di rumah, mesti waspada. Jangan sampai usai liburan saat mobil mau dipakai kembali tetapi susah distarter. Bahkan memori channel radio hilang dan displai jam perlu  disetel ulang. Itu bisa jadi karena baterai (akrab disebut aki) sudah tidak ada setrumnya (tenaganya).

Stanby Terus
Lebih baik mencegah daripada mengobati, itulah pepatah yang sering terdengar. Bisa diartikan, sebelum mobil ditinggal dalam waktu lama, ada baiknya periksa kondisi akinya. Kalau perlu dilepas terminal akinya.

 Aki bisa lebih awet jika dicopot saat mobil lama tinggal
Tidak ada larangan untuk dilepas, ini malah membuat aki lebih awet. Aki bisa diibaratkan baterai telepon selular macam BlackBerry (BB), kalau dicopot dan saat dipasang kembali BB masih bisa hidup. Beda dengan yang tetap dipasang meski BB-nya tidak dipakai, karena tetap standby.

Begitupun aki, kalau tidak dilepas, ia akan terus menyuplai beberapa elemen yang harus standby seperti alarm, jam, sistem audio dan ECU (komputer). Dalam jangka waktu lama akinya akan kosong.

"Aki punya sifat self-discharge alias setrumnya bisa hilang sewaktu-waktu. Kalau aki dipasang tetapi mobil didiamkan, aki jadi kosong. Bahayanya buat mobil keluaran 2000 ke atas yang menggunakan ECU canggih, ECU-nya bisa rusak," jelas Usman Adhie, service manager Tunas Toyota.

Bisa demikian, karena ECU harus ada suplai baterai terus-menerus. Jika aki dicopot, tidak ada tegangannya. Risikonya, ya itu tadi, beberapa elemen yang perlu tenaga dari aki bakal terganggu. Pria yang akrab dipanggil Gembleh itu bilang, asalkan itu ditinggal lebih dari seminggu.

 Saat mencopot terminal aki, dahulukan terminal negatif untuk menghindari korselting
Tegangan aki yang 12 volt, pada saat tertentu suplainya hanya 5-7 volt. Inilah yang mangganggu sistem kelistrikan atau elektronik. "Apalagi mobil-mobil sekarang yang bagus-bagus serba-computerized, jadi ada sistem yang standby, seperti ECU. Makanya ada mobil-mobil tertentu yang ganti akinya harus dilakukan cepat (tergantung sistem di mobil), biar tidak ada jeda arus," sambung Sahrudin, technical support aki GS yang berkantor di Sunter dan Karawang.

Sistem audio, radio dan jam seperti direset (disetel ulang) jika aki dilepas dalam waktu lama. Ia menyarankan jika ditinggal lebih dari seminggu dan aki tetap dipasang, mobil ada yang menghidupkan. Kalau tidak ada, titipkan pada saudara atau orang terpercaya atau akinya memang harus dilepas.

Mengenai perlakuan terhadap aki basah dan MF (maintenance free atau sering dibilang aki kering) jika lama tidak dipakai, Gembleh menyebut sama saja. Yang membedakan, aki MF lebih lama penurunan listriknya.
.
 ECU mesti dapat suplai arus dari aki terus-menerus(kiri). Berbagai perangkat elektronik akan terganggu kalau aki dilepas(kanan).
"Rata-rata aki konvensional kehilangan listriknya 1% sehari. Kadang-kadang kalau disimpan lebih dari dua minggu, mobil susah distart. Apalagi pengisian aki kan tidak 100%, paling 90%," jelas Sahrudin.

Kalau mobil enggak bisa distart karena tidak ada setrum di ECU, mobil tidak bisa didorong. Jangan sampai merogoh biaya besar gara-gara hal sepele, yaitu kurang benar dalam memperlakukan aki jika mobil ditinggal dalam waktu lama.   (mobil.otomotifnet.com)