Tips Menyiapkan Mobil Drifting, Kurangi Bobot, Lebih Ngepot

billy - Minggu, 29 Mei 2011 | 12:04 WIB

(billy - )


JAKARTA - Demam drifting di Tanah air kini masih terus berlangsung. Kondisi ini membuat sejumlah pemain turun gelanggang. Bahkan kemeriahaannya pun kini juga mulai menarik para produsen barang-barang otomotif yang erat kaitannya dengan dunia adu kepot mobil itu. Makanya, untuk mendongkrak brand mereka, tak segan dana yang digelontorkan pun besar.

Tapi bukan itu yang menarik di simak, buat para pelaku di tingkat lokal, datangnya Conrad Grunewald, drifter yang disponsori pelumas TOP1 beberapa waktu lalu di Jakarta, bisa membuka wawasan baru.

Maklum, drifter asal Amerika Serikat itu selain melakukan unjuk kebolehan di arena JIEXPO, juga melakukan coaching clinic. “Drifter Indonesia punya potensi besar. itu perlu didukung pengetahuan teknis juga,” sebut kelahiran 23 April 1979 itu saat berkunjung ke OTOMOTIF, pertengahan Mei lalu.

Nah, saat berbincang santai dengan Grunewald itu, ia pun tak segan membagikan beberapa tips yang bisa diaplikasi untuk memaksimalkan aksi di ajang drifting. “Selain skill dan ketenangan saat kualifikasi maupun lomba, soal bobot kendaraan juga perlu diperhatikan,” saran penunggang Chevrolet Corvett Z06 ini.

Soal bobot ini pun sempat dirasakannya. yaitu ketika ia membangun Chevrolet Camaro SS yang akan dipakainya pada laga di Amerika Serikat. “Perhatikan hal-hal kecil. Mulailah berpikiran logis. Maksud saya, pikirkan benar, mana yang perlu dan mana yang tidak perlu untuk dipakai di mobil drifting itu,” ujarnya lagi.


 Terlihat kecil, tapi kalau banyak bikin bobot bertambah
Menurut pemilik Tim balap Conrad Grunewald Racing, baut yang terpasang memang terlihat sepele. Tetapi, bila ditotal, bisa menurangi bobot kendaraan secara signifikan. benar saja, andai per baut beratnya 10 gram, di kali 100 baut saja, bobotnya sudah 1000 gram alias 1 kg.

Selain itu, ia juga merujuk pada pemakaian sejumlah bahan di kendaraan. Misalnya saja, untuk kap mesin, lebih baik menanggalkan kap mesin orisinal yang biasanya dibuat dari plat besi. Kemudian ditukar dengan fiber.

Begitupun dengan pemakaian sejumlah komponen di kaki-kaki “Misalnya knuckle. Selain harus lebih kuat, juga perlu penampilan yang bagus, karena terlihat kan?” tuturnya lagi.

Maksudnya, knuckle standar biasanya kuat dan berat. Nah, komponen ini bisa direduksi dengan knuckle aftermarket seperti yang dimiliknya. “Saya pesan dari rekan saya. Dan dia bisa membuatkan dengan bahan yang lebih ringan yaitu aluminium tetapi tetap kuat. Bobotnya pun menjadi lebih ringan,” sebutnya lagi.

Bisa dijajal nih!   (mobil.otomotifnet.com)