OTOMOTIFNET - Buat Anda yang budget Rp 100-150 juta untuk beli mobil baru agaknya akan menemui pilihan yang sulit. Dari sekitar 20-an brand mobil baru yang ada di Tanah Air, sekarang tertinggal enam merek yang bisa diperoleh dengan dana tersebut.
Sebut saja Toyota, Daihatsu, Suzuki, Kia, Hyundai dan produk asal Malaysia, Proton. Itupun tersisa beberapa varian dan tipenya saja.
Padahal di range harga Rp 100-150 juta ini boleh dibilang potensial buyer. Tak sekadar buat first entry car, tapi juga bagi pembeli mobil kedua, ketiga dan seterusnya.
Hal itu dibuktikan dari hasil riset Litbang OTOMOTIF ‘Rencana Beli Mobil Baru’ yang diadakan bulan November 2009 lalu. Dari 1.607 responden yang berencana beli mobil baru di harga Rp 100-150 juta lah yang paling besar (27%).
Sementara posisi kedua ditempati range harga mobil baru Rp 150-200 juta (24%) dan posisi ketiga diraih banderol di bawah Rp 100 juta (23%).
Pabrikan mobil Toyota pun sependapat. “Jelas dong, kisaran harga Rp 100-150 juta menjadi number one selling di Indonesia,” ungkap Achmad Rizal, manager marketing communication PT Toyota Astra Motor (TAM), ATPM Toyota.
Karena, lanjut Rizal, di range harga tersebut menjadi pilihan mobil baru yang paling terjangkau dengan spek yang cukup baik dan banyak. “Kalau dulu emang banyak di Rp 100 juta ke bawah, tapi sekarang karena inflasi, harga BBM, income orang bertambah dan faktor lainnya, jadi meningkat ke Rp 100-150 juta. Tepatnya sih Rp 125-150 juta,” bebernya.
Hal itu diamini oleh Hyundai yang mengalami peningkatan sales rentang harga tersebut. Khususnya varian Avega dan i10-nya.
“Total penjualan New Avega selama 2 bulan (Januari-Februari 2010) melonjak 80% dibanding periode yang sama di 2009. Untuk tahun ini penjualan per bulannya mencapai 130 unit lebih, sementara di 2009 rata-rata per bulannya hanya 75 unit,” urai Erwin Djajadiputra, vice president sales & marketing PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI), ATPM Hyundai.
Sementara i10 yang dibanderol on the road Rp 125,8-147,4 juta, hingga Februari 2010 sudah terjual lebih dari 160 unit. Padahal kapasitas produksinya sendiri hanya 80 unit/bulan.
Menurut Erwin, demand yang sedang terjadi untuk varian di bawah Rp 150 juta sangat menjanjikan. “Potencial buyer banyak datang dari pengguna motor yang sekadar beli mobil buat keperluan saat weekend. Mobil di rentang harga ini (Rp 100-150 juta) banyak dijadikan acuan oleh mereka yang ingin upgrade mobil lawasnya dengan mobil baru yang affordable,” paparnya.
Nah, pilihan apa saja yang masih tersisa hingga kini.
Penulis/Foto: Arie, DiC, Nawita, eRIE, Anton, Pj / Reza, Salim