Jakarta - Kecelakaan maut yang terjadi Minggu (8/9) pukul 00.45 di Jalan Tol Jagorawi km8 yang menewaskan 6 orang dan 10 orang luka-luka, berawal dari Mitsubishi Lancer EX yang dikemudikan Ahmad Abdul Qadir Jaelani alias Dul, yang tak lain adalah putra bungsu dari pasangan Ahmad Dhany dan Maia Estianti.
Peristiwa ini ramai menjadi pemberitaan, selain karena Dul putra pasangan selebritis, juga usianya yang masih 13 tahun mengemudikan sedan "built up".
OTOMOTIFNET.COM coba menghubungi Bintarto, pentolan dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dimintai pendapat, pandangan, dan analisa mengenai kecelakaan tersebut.
"Kalau dilihat dari kecelakaan (saat jam kejadian), pengaruh-pengaruhnya ada mengarah pada ngantuk, lelah atau capai. Belum yang lainnya, seperti alkohol atau narkoba," ujar Tato, sapaan akrab Bintarto membuka pembicaraan. Tapi, untuk unsur yang terakhir, kecil atau tidak ada sama sekali.
Tato sangat menyayangkan, kenapa anak segitu (13 th) sudah dimanja dengan diberi kendaraan. Semestinya, ketika berada di belakang kemudi, ia ada pendamping yang lebih dewasa atau sopir.
Lagi pula, lanjut Tato, usia segitu masih belum bisa kontrol emosi dan mudah terprovokasi. "Jadi, 99 persen yang salah juga orang tuanya karena terlalu manja dan dikasih fasilitas," kata Tato.
Ketika ditanya, mungkinkah kecelakaan itu dikarenakan pengemudi tak bisa menguasai kemudi ketika kaget di depan ada kendaraan? "Itu betul! Apalagi mobil yang dikendarai punya tenaga besar," komentarnya. (mobil.otomotifnet.com)
Peristiwa ini ramai menjadi pemberitaan, selain karena Dul putra pasangan selebritis, juga usianya yang masih 13 tahun mengemudikan sedan "built up".
OTOMOTIFNET.COM coba menghubungi Bintarto, pentolan dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) dimintai pendapat, pandangan, dan analisa mengenai kecelakaan tersebut.
"Kalau dilihat dari kecelakaan (saat jam kejadian), pengaruh-pengaruhnya ada mengarah pada ngantuk, lelah atau capai. Belum yang lainnya, seperti alkohol atau narkoba," ujar Tato, sapaan akrab Bintarto membuka pembicaraan. Tapi, untuk unsur yang terakhir, kecil atau tidak ada sama sekali.
Tato sangat menyayangkan, kenapa anak segitu (13 th) sudah dimanja dengan diberi kendaraan. Semestinya, ketika berada di belakang kemudi, ia ada pendamping yang lebih dewasa atau sopir.
Lagi pula, lanjut Tato, usia segitu masih belum bisa kontrol emosi dan mudah terprovokasi. "Jadi, 99 persen yang salah juga orang tuanya karena terlalu manja dan dikasih fasilitas," kata Tato.
Ketika ditanya, mungkinkah kecelakaan itu dikarenakan pengemudi tak bisa menguasai kemudi ketika kaget di depan ada kendaraan? "Itu betul! Apalagi mobil yang dikendarai punya tenaga besar," komentarnya. (mobil.otomotifnet.com)