Meski telah mengamankan pole di Sirkuit Spa-Francorchamp, Belgia musim ini, pembalap kebanggaan tanah air yakni Rio Haryanto yang berlaga di GP2 Series tahun ini, memilih hijrah dari tim Carlin menuju tim Barwa Addax. Rio menilai bahwa tim Addax merupakan tim yang memiliki trek rekor baik di kelas GP2, terutama dalam mengusung para pembalapnya menuju ajang yang lebih tinggi yakni F1.
Tampil meyakinkan selama tiga musim dan meraih titel pertama di musim 2011, tidak menjamin tim Addax konsisten. Pasalnya penampilan tim Addax malah tak begitu mengesankan musim ini, bahkan menutup akhir musim di posisi kedelapan.
Oleh karenanya Alejandro Agag selaku bos tim Addax, percaya bahwa hadirnya Rio dalam tim asuhannya itu dapat memberikan dampak positif dalam mengkatrol tim Addax kembali mengisi lini depan.
"Musim 2012 adalah musim terburuk kami sejauh ini. Penampilan di tiga sirkuit penting yakni Monaco, Spa, dan Hockenheim justru kami lewatkan," papar Agag. "Kami percayakan pada Rio untuk membalikkan kami ke level tim dimana seharusnya kami berada. Rio punya pengalaman dan motivasi yang tinggi untuk membawa kami kepada kemenangan dan karakternya juga sesuai dengan filosofi kami," imbuhnya.
Tahun kedua Rio di ajang GP2 Series, tentunya tidak akan semudah tahun pertama. Tapi dengan semangat dan motivasi yang tinggi, rasanya Rio bakal mampu bertahan untuk meraih hasil terbaik bersama tim tersebut.
Bila tak lagi bersenggolan dengan masalah dompet, musim 2014, Rio diharapkan mampu menunjukkan langkah besarnya di ajang F1 dan mengukir sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang mampu berlabuh di pentas jet darat tersebut. (otosport.co.id)
Tampil meyakinkan selama tiga musim dan meraih titel pertama di musim 2011, tidak menjamin tim Addax konsisten. Pasalnya penampilan tim Addax malah tak begitu mengesankan musim ini, bahkan menutup akhir musim di posisi kedelapan.
Oleh karenanya Alejandro Agag selaku bos tim Addax, percaya bahwa hadirnya Rio dalam tim asuhannya itu dapat memberikan dampak positif dalam mengkatrol tim Addax kembali mengisi lini depan.
"Musim 2012 adalah musim terburuk kami sejauh ini. Penampilan di tiga sirkuit penting yakni Monaco, Spa, dan Hockenheim justru kami lewatkan," papar Agag. "Kami percayakan pada Rio untuk membalikkan kami ke level tim dimana seharusnya kami berada. Rio punya pengalaman dan motivasi yang tinggi untuk membawa kami kepada kemenangan dan karakternya juga sesuai dengan filosofi kami," imbuhnya.
Tahun kedua Rio di ajang GP2 Series, tentunya tidak akan semudah tahun pertama. Tapi dengan semangat dan motivasi yang tinggi, rasanya Rio bakal mampu bertahan untuk meraih hasil terbaik bersama tim tersebut.
Bila tak lagi bersenggolan dengan masalah dompet, musim 2014, Rio diharapkan mampu menunjukkan langkah besarnya di ajang F1 dan mengukir sejarah sebagai pembalap Indonesia pertama yang mampu berlabuh di pentas jet darat tersebut. (otosport.co.id)