FIA Bakal Non-Aktifkan DRS Saat Bendera Kuning Berkibar

Bagja - Rabu, 11 Juli 2012 | 16:15 WIB

(Bagja - )


Prediksi tentang bakal dikenakannya penalti pada Michael Schumacher di Formula 1 Eropa saat ia meraih podium pertamanya, karena ia mengaktifkan sistem DRS (Drag Reduction System) ketika bendera kuning dikibarkan, ternyata tidak terjadi. FIA (Fédération Internationale de l'Automobile) sebagai badan tertinggi balap mobil dunia, tidak menemukan ada indikasi pelanggaran yang dilakukan Schumacher.

Meski Schumi sendiri terlihat mengaktifkan DRS di mobilnya di zona yellow flag, namun dari data yang ada, ia tidak memanfaatkan momentum tersebut untuk menambah kecepatan mobilnya. Bahkan ia terlihat lebih lambat dari kecepatan normalnya ketika DRS-nya aktif.

Tapi mulai di seri Formula 1 Jerman dua pekan mendatang, sistem DRS saat bendera kuning dikibarkan bakal dimatikan. Hal ini untuk mencegah adanya kecurangan yang dilakukan pembalap jika DRS di aktifkan pada saat bendera kuning dikibarkan.

“Sekarang ini belum ada peraturan yang mengatur aktivasi DRS pada zona bendera kuning dikibarkan bakal dikenakan penalti. Jika ada insiden yang terjadi di lintasan, seharusnya memang para pembalap memperlambat laju mobilnya. Terlepas sistem DRS aktif atau pun tidak, namun itu adalah cerita lain,” ungkap Schumacher.

“Lain ceritanya jika anda menggunakan DRS dengan 100 persen, maka itu bisa dikenakan penalti,” sergahnya kemudian.

Tujuan utama FIA untuk menonaktifkan DRS saat terjadi insiden di zona tersebut, adalah untuk mencegah terjadinya kecurangan yang dilakukan pembalap. (otosport.co.id)