Eksebisi Reli, Asah Skill dan Feeling Balapan

OTOMOTIFNET - Tidak ada event kejurnas, Serge Weekend's Sprint Test pun jadi. Menariknya, gelaran di sirkuit Mandala Pratama Permai, Dawuan, Cikampek (16-17/10) itu diikuti 50 peserta dalam 4 kelas, jauh lebih banyak ketimbang peserta kejurnas reli. Bahkan muncul generasi baru dan pembalap dari cabang lain yang ikutan. Ibarat pepatah, patah tumbuh hilang berganti.

Terbalik 5 Kali
Serius tapi santai. Itulah pemandangan yang tampak pada gelaran bersama komunitas reli yang digawangi bersama Hade Mboi, Mago Sarwono, Adi Wibowo serta Anthony Sarwono ini. Event diselenggarakan dua hari dengan Sabtu melahap 1 special stage (SS) dan 3 SS untuk Minggu. Namun itu pun telah mengalami perubahan SS dari semula 8 km menjadi 6,3 km.

"Tak hanya lebih pendek, lokasinya juga dipindah karena areal yang telah disiapkan takut enggak bisa dilalui karena diguyur hujan pada Jumat. Pasalnya, kan kami juga membuka kelas Rear Wheel Drive (RWD) yang banyak diikuti mobil tua seperti Corolla DX. Tapi sebelum memutuskan sesuatu kami bicarakan dulu dengan peserta," ujar Hade Mboi, ketua panitia.

Tiga kelas lainnya yakni Front Wheel Drive (FWD), Jip dan Free For All (FFA).
Sistem lomba juga dibuat berbeda. Yakni setelah melalui 3 SS, diambil 5 besar untuk mengikuti SS final pada Minggu sore. Hasilnya, banyak kejutan terjadi. Seperti munculnya James Rivai Isman yang keluar sebagai juara kelas FFA. Padahal di situ ada nama Akbar Hadianto yang memimpin hingga SS3. Lalu, di kelas FWD pemenangnya Chaerul Awaludin menyisihkan Ananda Putranto dan Roby Harahap. Bahkan mencuat peslalom Adrianza Yunial (juara RWD) serta Aga Kartiwa (Jip).

James Rivai punya cerita soal kemenangannya kali ini. "Kalau enggak gas pol mana bisa kejar mobil-mobil baru yang kenceng dan pinter. Sebelum start, saya telpon Pak Andreas (mekanik) minta antifog karena enggak kelihatan. Saya kepanasan dalam mobil sampai kaca berembun. Yang lain kan pakai AC hehe," ujar James yang ternyata telah 5 kali terbalik di Dawuan dan baru kali ini juara.

Pereli yang juga mulai terjun di balap mobil turing ini memang hanya menggeber Mitsubishi lancer Evo IV. Bandingkan dengan 4 finalis lainnya yang menunggang Subaru N14 (Erwin Mancha), Ryan Nirwan (Subaru N12), Raditya (Mitsubishi Evo X) serta Akbar dengan  Mitsubishi Evo X. Namun di kelas ini juga dibolehkan peserta dengan jip tubular.

Aga Kartiwa yang lama menghilang muncul lagi karena dibukanya kelas jip. Padahal sebetulnya mobilnya sudah terlanjur dijual. "Ya beli Wrangler lagi biar bisa ikutan di sini. Saya kira konsepnya menarik. Hadiah tidak begitu penting, yang utama bisa kembali berkompetisi dengan komunitas jip lainnya," kata Aga.

Tak hanya Aga, Fransiscus XB dari Batam juga sengaja datang mengikuti event yang biaya penyelenggaraannya diambil dari pendaftaran dan donatur. Jangan heran jika selain mendapat hadiah sedikit uang, juga voucher belanja di Tanah Abang atau kompor gas dari donatur.

"Kami juga tidak banyak mengeluarkan kertas untuk efisiensi. Buletin dan pendaftaran bisa dilakukan melalui internet. Kalau kemudian bisa menghadirkan 50 peserta ya cukup menggembirakan," timpal Mago Sarwono yang merangkap banyak pekerjaan.

Yang jelas, semangat Hade Mboi dan kawan-kawan layak diapreasiasi. Mereka menggelar event ketika komunitas bingung mau ke mana. Makanya, penyelenggara juga berterima kasih kepada pemilik lahan. Rencananya setelah 4 kali mengadakan latihan bersama serta 2 kali event, mereka akan menggelar 1 event serupa pada Desember mendatang.

Penulis/Foto: Bud / Reza