Oase Di Tengah Padang Pasir

OTOMOTIFNET - Di saat seri kejurnas sprint reli 2010 belum ada kepastian digelar, tiba-tiba di Sirkuit Cemara Abadi, Medan, Sumatera Utara berlangsung event kejurda seri 1 dan 2 (1-2/5). Pesertanya membludak hingga 84, termasuk 8 dari Nanggroe Aceh Darussalam. Ibarat oase di tengah padang pasir, event ini lantas mencuatkan harapan digelar dengan skala lebih besar.

RENOVASI SIRKUIT
Melihat animo peserta dan sirkuit yang terus dipersolek, event kali ini tak terbantahkan nuansanya sangat meng­gembirakan. Beberapa kelas digelar termasuk kelas jip yang dibagi hingga 3 kelas yakni  Jip 1 (Suzuki Jimny), Jip 2 (standar) hingga Jip 3 (modifikasi bebas).Tujuannya, "Agar anak-anak bisa balap. Kasihan kan punya mobil tetapi tidak ada event," ujar H. Ijeck, ketua pengprov IMI Sumatera Utara yang ikutan di kelas N4 dan J3.

Event berlangsung 2 hari. Sabtu (1/5) merupakan seri 1 di mana sirkuit diguyur hujan. Namun di seri 2 yang dilangsungkan Minggu (2/5) trek cenderung kering dan berdebu. Karenanya pada seri 1 untuk kelas jip 3 sempat dilangsungkan start 2 mobil. Di sini persaingan terjadi di kelas utama antara kakak beradik Ijeck dan Dodi yang sama-sama  menggeber mobil  tubing (mobil rangka yang biasa dipakai kelas Free For All di ajang speed off-road).

Beberapa nama pereli baru mulai mengusik persaingan papan atas, untuk menambah deretan nama pereli tangguh dari Sumatera Utara. Sebut saja Dedy Azhar, Arry H. hingga Dicky Yusuf yang mampu mencuri perhatian. Dan tentu saja sosok Robby Harahap yang kembali turun ke arena. “Mereka adalah pereli-pereli ber­bakat. Kita tak perlu ta­kut soal regenerasi. Apalagi dengan adanya sirkuit permanen yang senantiasa terus dibenahi. Sehingga untuk bakat-bakat muda di Sumatera Utara dan sekitarnya telah tersedia sarana guna mengasah bakat yang sudah ada," lanjut Ijeck.

Persaingan lebih seru dan ketat. Beberapa pereli sempat terlihat keluar jalur, karena terlalu bernafsu untuk menaklukkannya. Terutama di seri 1 yang sempat diguyur hujan. Namun Minggu saat kondisi cuaca kembali cerah, para kompetitor berhasil menguasai lintasan.

Sirkuit permanen yang berlokasi di kompleks perumahan Cemara Abadi, Medan kini semakin representatif. Tak hanya buat pereli, melainkan membuat penonton lebih nyaman. "Ini renovasi dan inovasi ketiga , setelah yang terakhir kita memperbaharui di sebelah utara dekat hutan jati," kata Ir Elwin Siregar, kepala perancang sirkuit yang sekaligus pimpinan perlombaan.

Sirkuit juga menjadi multifungsi karena sekarang sudah bisa digunakan untuk ajang grasstrack. Sementara untuk balapan motocross menyusul dalam waktu dekat menunggu rampungnya pembangunan pada sisi luar sirkuit reli.   

Dari renovasi dan inovasi yang ketiga itu, Sirkuit Cemara Abadi kini memiliki panjang 5,8 dari sebelumnya 5,4 km. Sehingga waktu tempuh pereli juga bertambah sekitar 40 detik.

Penulis/Foto: Armand Bud / Armansyah