Sejak pertama kali dirilis PT Federal Motor 1993, Honda Tiger 2000 yang punya nama resmi GL 200 langsung jadi trendsetter. Karena saat itu Tiger adalah motor produksi dalam negeri dengan kapasitas mesin terbesar.
Menjadi top of the line membuat harga motor ini paling mahal di keluarga Honda. Sebagai informasi saat itu Tiger 2000 dibanderol mendekati Rp 8 juta, padahal Astrea Grand bisa ditebus dengan duit Rp 3 juta lebih sedikit.
Menjadi top of the line membuat harga motor ini paling mahal di keluarga Honda. Sebagai informasi saat itu Tiger 2000 dibanderol mendekati Rp 8 juta, padahal Astrea Grand bisa ditebus dengan duit Rp 3 juta lebih sedikit.
Saat itu Tiger 2000 menjadi motor dengan segmen berbeda dibanding kompetitornya yang fokus di mesin 2-tak seperti Yamaha RX-King, punya posisi berkendara yang tegak sehingga pas buat diajak jalan jauh. Alhasil Tiger 2000 disukai banyak klub motor sebagai andalan menjelajahi nusantara.
Apalagi basis mesin dari keluarga GL Pro Neo Tech ini termasuk tak rewel dirawat. Apalagi banyak komponen bisa tukar pasang dari keluarga CB 100, GL 100 dan GL Pro CDI. Contoh kecil seperti tali kopling dan kampas kopling, bisa memakai punya saudara Tiger 2000 yang pastinya memudahkan ketika turing ke pelosok pedesaan.
Sebaliknya karena desain mesin Tiger masih mirip-mirip dengan CB 100, maka menjadi lumrah kalau komponen silinder, kepala silinder, kruk as, gigi primer sekunder sampai gigi rasio Tiger 2000 dipasang di saudara tuanya agar kembali garang.
Saking larisnya, Tiger 2000 masih diproduksi sampai sekarang karena memang peminatnya masih ada, kabarnya ada 20.000 angota klub khusus Tiger. PT Astra Honda Motor cukup berhati-hati mencari model pengganti buat motor legendaris ini. Berarti Sang Macan sudah dibikin selama 20 tahun dan menjadi satu-satunya lini produk Honda di 90’an yang masih terus dibikin sampai sekarang. Wow!
1993
Proses evolusi ini bisa diikuti dari perubahan bodi Tiger 2000 sejak pertama muncul di 1993 dengan lampu depan bulat dan lampu belakang satu bohlam, behel model kanan-kiri dan logo Tiger 2000 dari stiker di tangki.
1997
Selanjutnya di 1997 ada revisi logo Tiger 2000 diganti bahan logam dan batok lampu depan plus lampu sein berlapis krom.
1998
Di tahun 1998, ada versi casting wheel palang enam mendampingi pelek jari-jari, kedua pelek ini berukuran 18 inci. Mendekati awal abad 21 mulai muncul kompetitornya seperti Suzuki Thunder 250 dan Yamaha Scorpio.
2005
Sehingga pada 2005 ada revisi lagi dengan lampu belakang model 2 bohlam sejajar dan headlamp memakai reflektor pola berlian dan behel pegangan menyambung kanan-kiri.
2006
Setahun kemudian, muncul Honda Tiger Revolution Cruiser. Perubahan pada desain tangki dengan sayap samping, bodi belakang runcing, tambahan mini visor di lampu depan, lampu belakang multireflektor, sok belakang dengan tabung tambahan dan knalpot berpelindung panas plus SASS (Secondary Air Supply System).
2008
Di 2008, tagline Honda Tiger berubah jadi Legendary Ride, New Spirit dengan ubahan minor di lampu depan, spidometer, lampu belakang dan pelindung knalpot sebagai penyegaran. Karena lampu depan gabungan model bulat dan kotak, seri ini disebut Tiger Asimetris atau Picek (buta sebelah).
2010
Tapi, ternyata permintaan lampu model bulat masih ada. Sehingga di 2010 kembali muncul Tiger dengan lampu bulat di samping model asimetris. Yang unik untuk penamaan warna bodi memakai nama gunung di Indonesia seperti Black Bromo, Red Krakatau, Grey Leuser sampai White Cartenz.
2012
Revisi terakhir ada di Tiger 2000 keluaran 2012. Menawarkan empat warna dan stripping baru mewakili karakter klub motor seperti Respect Red, Trust Violet, Loyal White dan Unity Black. Bisa jadi ini generasi terakhir sambil menunggu Tiger yang total baru dengan sistem injeksi. (motorplus-online.com)