Up Grade Honda Supra X, Tanpa Korek Mesin

Editor - Sabtu, 28 Agustus 2010 | 11:24 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Ada beberapa pertanyaan dari pengguna Honda Supra X 125; bagaimana mengupgrade mesin tanpa harus dikorek. Walaupun dapur pacunya sudah cukup berkapasitas besar dari beberapa varian motor bebek, namun ada saja yang masih mengeluh soal performannya.





“Saya hanya ingin menambah akselerasi saja buat harian, tapi enggak harus mengorek jeroan dapur pacu. Sebab, untuk standarnya masih kurang galak. Jadi saya mesti gimana ya, biar tenaganya gak lelet,” ungkap Bagus Pujiadi, warga Cipulir, Kebayoran Lama, Jaksel.

Maka dari itu, Tim OTOMOTIF siap memberi jawabannya. Sebagai pembuktian, ada beberapa ramuan khusus yang kerap diaplikasi para pencinta kecepatan tanpa mengorek mesin. Antara lain menukar knalpot standar pakai jenis freeflow, ditambah pengapian seperti koil racing dan CDI non-limiter.

Part ini yang biasa dibilang Plug N Play, maksudnya gak harus mengubah bagian mesin tapi lari Honda Supra X 125 Anda jadi liar. Caranya, kita ambil doping penambah performa ini berdasarkan hasil terbaik dari dua komparasi knalpot dan CDI (hal.20).

Part-part-nya antara lain; koil Protech, knalpot SKR dan CDI Rextor adjustable. Untuk metode pengetesannya, pertama motor dites dalam keadaan standar pabrikan melalui alat Dynomite Dynamometer milik Ultraspeed di Jl. Cipto Mangunkusumo No.42, Ciledug, Tangerang.

Hasilnya, tenaga mentok di 10,02 dk di putaran 6.400 rpm sedang torsinya bertengger di 11,16 Nm di rpm 5.100 untuk standarnya (ingat, ini data dari motor yang kami pakai tes dalam artikel ini). Selanjutnya, koil Protech dipasang, berikut knalpot standar diganti keluaran SKR dan ditambahkan dengan CDI Rextor Adjustable.

Tenaga naik 0,54 dk atau setengah daya kuda. Tenaga maksimal diraih mencapai 10,56 dk di rpm 7.400, namun torsi menurun menjadi 10.16 Nm di kitiran mesin 5.400 rpm.

Kesimpulannya, untuk akselerasi mengalami peningkatan atau lebih cepat mengail rpm tinggi dan napas mesin lebih panjang dari sebelumnya.

“Hasil ini bisa lebih maksimal lagi jika dilakukan penyetingan ulang pada karbu yang terdiri dari pilot jet dan main jetnya,” sahut Freddy A. Gautama yang mengoprasikan alat dyno sekaligus pemilik alat tersebut.

Hasil Pengetesan

 Maks power Torsi

STD  10,02 dk/6.400 rpm 11,16 Nm/5.100 rpm

SKR-Protech-Rextor 10,56 dk/7.400 rpm 10,16 Nm/5.400 rpm


Penulis/Foto: Pidav / Pidav