Merawat Radiator, Jangan Semprot Terlalu Kuat

Editor - Senin, 23 Agustus 2010 | 09:47 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Sistem pendinginan mesin sangat diperlukan. Berbagai macam cara digunakan untuk mempertahankan suhu kerja ideal mesin. Mulai dari embusan angin yang ‘ditangkap’ sirip pada blok mesin, hingga mengandalkan fluida yang mengalir lewat water jacket, seperti pada Yamaha Jupiter MX 135.

Dengan begitu cairan bersirkulasi melewati mesin agar tetap adem. Tentu harus melalui suatu peranti penting, yaitu radiator. Nah, agar pendinginan selalu berjalan optimal kesehatan radiator pun perlu dijaga, seperti keseluruhan sistemnya.


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

Apa saja yang perlu diperhatikan? Pendingin air ini tak ubahnya pada mobil yang juga menggunakan radiator sebagai sarana penurun suhu air yang bersirkulasi di mesin. “Jadi, menjaga kondisi radiator tetap bersih bisa membantu pendinginan optimal,” terang Michael Andries, dari M-Tuning di Cireundeu, Tangerang, Banten.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sendiri dalam merawat sistem pendingin ini. Mumpung masih dalam kondisi baik, jadi dirawat agar tetap bagus. Perhatikan kisi-kisi radiatornya, jika kotor, segera bersihkan dengan air dan sikat (gbr.1). Sebaiknya tidak menggunakan air dengan yang semprotannya terlalu kuat, karena bisa merusak kisi-kisi di dalamnya.

Lakukan hal ini dari arah belakang. Jika memiliki kompresor tiupkan dari belakang.Perhatikan juga kondisi kisi-kisinya. Jika ada kotoran yang menyangkut, gunakan kawat kecil dan dorong kotorannya hingga terlepas dari kisi-kisi. Hati-hati melakukannya, agar tidak merusak kisi-kisinya. Kemudian rapikan lagi kisi-kisi yang bengkok menggunakan obeng (gbr.2). Sehingga aliran udaranya benar-benar lancar melewati kisi-kisi.

Kualitas tutup radiator pun perlu dijaga. Perhatikan karet di bagian dalam tutupnya (gbr.3), jika sudah terlihat kendur, segera ganti tutup radiator dengan yang baru. Sebab kalau kendur, uap airnya akan keluar dan menyebabkan cairan pendingin ini berkurang.


Gbr 5

Gunakan cairan pendingin yang ditunjuk, berupa cairan pendingin berbahan ethylene glycol, dengan perbandingan 4 : 6 (coolant:air). Kapasitas cairan radiator ini 620 cc, sementara tabung reservoir-nya 280 cc.

Saat menambahkan cairan ke dalam reservoir, tidak perlu terlalu banyak, tetapi hingga batas tertinggi saja, ditandai dengan garis di bagian atas pada tabung reservoir (gbr.4).

Jika ingin menguras air pendingin, lakukan dalam keadaan mesin dingin. Kemudian, kendurkan baut penguras menggunakan kunci 10 mm pada baut kuningan yang berada di blok mesin (gbr.5), setelah cairannya keluar semua, kencangkan kembali bautnya dan isi kembali cairan pendingin dengan perbandingan seperti di atas.

Kemudian kendurkan sedikit, nyalakan mesin dan biarkan gelembung-gelembungnya ke luar, setelah itu kunci rapat.


Penulis/Foto: Ben / Teguh