OTOMOTIFNET - Bicara motor sport, saat ini yang terlaris Yamaha V-Ixion, penjualannya memimpin pasar. Jangan heran dengan fakta itu. Melihat dari sisi penampilan, teknologi, dan harga, memang pantas menjadi idola.
Tampilannya tergolong gagah dan modern, kaki-kaki menarik dengan sokbreker belakang monosok. Mesin pun canggih dan bertenaga. Bagaimana tidak, mengusung teknologi injeksi, 150 cc 4 klep SOHC, berpendingin cairan.
Sayang kecanggihan itu jadi ganjalan kala ingin meng-uprade performa. “Tak semudah mengilik motor berkarburator, enggak sembarangan bengkel menerima,” curhat Yayan, salah satu pemakai V-Ixion. Begitu juga keluhan dari teman-teman Mr. Testo baik lewat email (mr.testo10@gmail.com) dan facebook (Tester Otomotif).
Namun jangan kawatir, ternyata mengulik motor buatan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI), tak sesulit yang dibayangkan. Contoh nyata pada besutan Bobby Sandy, karya Fidelis R., mekanik bengkel Fidel Motor Sport (FMS), yang beralamat di Jl. Mindi Blok M No.33, RT003/07 Kel. Lagoa, Koja, Jakut.
Saat diukur pakai dynamometer Dyno Jet tipe 250i milik Sportisi Motorsport, besutan Bobby mampu mencatat angka 18,54 dk/9.200 rpm dan 16,17 Nm/7.200 rpm. Top speed tembus di angka 150 km/jam.
Kondisi standar hanya 13,8 dk/8.500 rpm dan torsi 12,1 Nm/7.500 rpm, top speed 120 km/jam. Artinya ada kenaikan tenaga sebesar 4,74 dk, torsi 4,07 Nm. Apa saja sih ubahannya?
Blok & Kepala Silinder
Pertama membesarkan volume. “Pakai paket bore-up 60 mm (jadi 165,9 cc) dari Thailand, kebetulan saya menjajakan, jadi sekalian tes kekuatan. Kelebihannya selain PNP, juga bisa di-oversize sampai 61 mm,” urai Bobby yang punya gerai V-Racing.
Lalu kompresi dinaikkan, head dan blok dipapas 0,5 mm. Tak lupa di-porting & polish. “In diperbesar 3 mm, sedang ex hanya 2 mm,” sambar Fidel, sapaan akrab Fidelis.
Noken As
Untuk melayani sedotan ruang bakar yang makin besar, kem diganti. “Pakai kem mentah, dibikin berdurasi 330º (standar 260º), lift naik 0,6 mm,” lanjut mekanik yang tenar di kalangan pengguna V-Ixion. Tingginya durasi membuat karakter tenaga bergeser ke putaran atas, terlihat dari hasil dyno, peak power muncul di 9.200 rpm.
Air Injection
Salah satu karya anggota klub V-Ixion ini, dipasang untuk memancing agar semprotan bahan bakar dari injektor makin banyak. “Makin banyak udara yang masuk ke throttle body, maka semprotan bahan bakar makin deras,” lanjut Fidel.
Knalpot
Aliran gas hasil pembakaran diperlancar, dengan menggunakan knalpot tipe free flow buatan PDK.
Kopling
Kampas kopling dipilih yang lebih tebal, sedang per ganti yang lebih keras. “Biar enggak selip.”
Pengapian
Sistem pengatur pengapian tak mengalami ubahan. “Hanya kabel busi diberi 9 Power, sebagai penyetabil tegangan, lalu pakai busi iridium,” tutup Fidel yang diamini Bobby sebagai penyedia produk.
Part dan jasa | |||
paket bore up 60 mm | 800.000 | ||
Air Injection | 380.000 | ||
9 power | 40.000 | ||
Noken as custom | 500.000 | ||
Knalpot PDK | 550.000 | ||
Filter JFC | 200.000 | ||
Busi Denso Iridium | 100.000 | ||
Per kopling R9 | 85.000 | ||
kampas kopling Daytona | 200.000 | ||
Jasa | 550.000 | ||
Total | 3,405 juta | ||
Data performa | |||
standar | Upgrade | Kenaikan | |
Tenaga | 13,8 dk / 8.500 rpm | 18,53 dk / 9.200 rpm | 4,74 dk |
Torsi | 12,1 nm / 7.500 rpm | 16,17 nm / 7.200 rpm | 4,07 nm |
V-Racing | 0813-17666227 |
Penulis/Foto: Aant / Aant