Kalibrasi Settingan Motor Agar Tetap Fit Di Musim Hujan

Editor - Rabu, 17 Februari 2010 | 13:32 WIB

(Editor - )


Gbr 1

Gbr 2

Gbr 3

Gbr 4

OTOMOTIFNET - Memasuki musim hujan, konsumsi BBM motor kesayangan terasa lebih boros. Ditambah lagi, saat memanaskan mesin di pagi hari, sulit diajak langsam (stasioner) meski tuas choke sudah ditarik. Ada apa gerangan? Padahal rutin melakukan perawatan mesin.

Sangat mungkin setting mesin tak lagi sesuai sama suhu yang cenderung lebih dingin. Curah hujan tinggi bikin volume udara lebih padat dan suhu kerja mesin ideal sulit dicapai. “Perlu dikalibrasi ulang untuk penyesuaian,” tutur Sarjono dari Jon Speed di daerah Pondok Aren, Tangerang.

SUHU KERJA MESIN IDEAL
Beberapa bagian mesin yang selama ini perlu penyetelan seperti celah klep, celah busi, udara karburator hingga tekanan angin ban perlu diadjust untuk mengantisipasi suhu dingin dari biasanya. Makanya, pabrikan sengaja memberi rentang untuk setelan klep antara 0,04-0,08 mm di buku manual.

Pemilik motor sudah sepantasnya menyesuaikan setelan motor untuk efisiensi dan performa terbaik. Termasuk di dalamnya menentukan oktan bahan bakar yang ideal untuk aplikasi sehari-hari. Volume udara yang lebih padat, menuntut suplai bahan bakar yang lebih sedikit ketimbang saat cuaca panas.

Ini karena proses combustion (pengabutan) bisa dilakukan dengan sempurna hanya dengan suplai bahan bakar yang lebih minim dan oktan lebih tinggi. Membuat bahan bakar menjadi ideal bisa dilakukan dengan banyak cara.

Langkah pertama, setel ulang kerenggangan pelatuk klep (celah klep). Bila selama ini disetel 0,04-0,06 mm, bisa dibuat lebih renggang (gbr.1). “Semakin kecil bukaan klep, kian minim debit bensin yang masuk ruang bakar,” terang Mas Jon, panggilan akrab Sarjono.

Celah busi juga bisa dibuat lebih rapat untuk menghasilkan api yang tetap tebal pada putaran atas. Selain dari torsi motor bertambah, pembakaran dengan volume udara yang lebih padat bisa lebih sempurna (gbr.2). Bila tadinya memakai setelan celah busi 0,75-0,80 mm, kini bisa dirapatkan dengan kerenggangan 0,60 mm.

Selanjutnya, setel ulang pengabutan dengan memutar baut setelan angin karburator. Biasanya, setelah melakukan beberapa penyesuaian di atas, setelan angin ikut berubah (gbr.3). Pastikan filter udara dan filter bensin dalam kondisi bersih untuk hasil penyetelan terbaik.

Last but least, adalah tekanan angin ban. Secara tidak sadar, kondisi cuaca lebih dingin kerap membuat tekanan udara di dalam ban menurun (gbr.4). Periksa tekanan secara rutin untuk memastikan tekanan selalu ideal (28-30 psi). Ban yang kurang angin juga jadi penyebab borosnya bahan bakar. “Ban terlihat tak kempis tetapi sebenarnya kurang angin,” tutup Jon.

Penulis/Foto: Kl:X / KLX