Kalau dibiarkan begitu saja, jaket jadi gampang rusak. Terlebih lagi di kondisi cuaca yang nggak menentu dapat mempengaruhi kelembaban udara. Ujung-ujungnya tentu berpengaruh ke soal perawatan. Beda bahan lain pula di cara perawatan. Yuk kita simak satu per satu trik merawat pelindung bandan pengendara itu. Terutama di teknik dan cara membersihkan atau mencuci jaket. Tentu biar jaket tetap segar dan nggak bikin kulit lembab.
Kulit
Di antara jaket pengendara, bahan kulit paling gampang dirawat. "Cukup dilap kain. Sebaiknya jangan pakai bahan kimia yang bisa merusak kulit," pesan Yudan dari Joker Leather, produsen jaket kulit di Jl. Raya Bogor, Km. 20, Kramatjati, Jakarta Timur.
Kalau kehujanan cukup digantung dan diangin-anginkan.
Perawatan bahan semikulit hampir mirip dengan jaket bahan kulit. Jauhkan dari bahan kimia yang malh bisa merusak bahan. Walau semi, kalau terkena bahan kimia, bisa pecah-pecah, atau kaku. Jangan dicuci, cukup diangin-angin. Kalau ada kotoran yang sulit bisa gosok pakai lap basah.
Perawatan jaket nilon bisa dicuci, tapi jangan masuk mesin cuci. "Lebih baik dicuci tangan. Bisa disikat. Tapi nggak perlu terlalu keras. Sebab kalau terlalu keras, serat jaket mudah rusak. Jadi berbulu," pesan Asep ‘Juragan’ Hendro, dari AHRS Racing Product di Jl. Tole Iskandar, No. 162, Depok, Jawa Barat.
Bahan katun banyak macamnya. Katun tipis sampai tebal. Bahan ini paling gampang dirawat. Dicuci bisa masuk mesin cuci atau juga dikucek biasa. Boleh juga sedikit disikat. Yang penting perhatikan kekuatan katun biar nggak gampang berbulu.
Jaket dangan bahan goretex, saat ini memang paling banyak diminati pengendara. Apalagi untuk dipakai turing. Ketika mencuci jaket berbahan goretex nggak perlu pakai sikat. Cukup dikucek pada bagian yang dianggap kotor. "Goretex kualitas rendah sekali sikat bisa langsung berbulu," pesan Asep Hendro. (motorplus-online.com)