Jakarta – Pasar otomotif yang terus tumbuh membuat Indonesia terbilang seksi bagi pabrikan mobil asal Jerman, Volkswagen AG. Bahkan merek yang dikenal sebagai produsen mobil ikonik, VW Beetle tersebut berniat membangun pabrik di Indonesia.
“Sabar, soal pabrik akan ada pengumuman lebih lanjut. Setelah Lebaran akan ada press conference mengenai pabrik. Saat ini saya masih belum boleh ngomong apa-apa. Nanti pihak prinsipal langsung yang menjelaskan,” urai CEO VW Indonesia, Andrew Nasuri bersemangat.
Meski telah bersiap untuk membangun pabrik, namun masih banyak waktu yang dibutuhkan pihaknya untuk mulai berproduksi.
Menurutnya untuk memulai produksi setidaknya membutuhkan waktu 2 tahun dalam membenahi yang lainnya agar kualitas produk yang dihasilkan maksimal. Untuk itu baru bisa berproduksi pada akhir 2016 atau awal 2017.
Andrew menambahkan jika pemilihan Indonesia menjadi basis produksi VW bukan tanpa alasan. “Indonesia kita pilih sebagai basis produksi di ASEAN karena pasarnya besar dan terus berkembang di banding Thailand. Selain itu, dengan menjadi basis produksi, harga yang ditawarkan menjadi lebih kompetitif, karena ongkos pengiriman dari Thailand cukup besar,” pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)
“Sabar, soal pabrik akan ada pengumuman lebih lanjut. Setelah Lebaran akan ada press conference mengenai pabrik. Saat ini saya masih belum boleh ngomong apa-apa. Nanti pihak prinsipal langsung yang menjelaskan,” urai CEO VW Indonesia, Andrew Nasuri bersemangat.
Meski telah bersiap untuk membangun pabrik, namun masih banyak waktu yang dibutuhkan pihaknya untuk mulai berproduksi.
Menurutnya untuk memulai produksi setidaknya membutuhkan waktu 2 tahun dalam membenahi yang lainnya agar kualitas produk yang dihasilkan maksimal. Untuk itu baru bisa berproduksi pada akhir 2016 atau awal 2017.
Andrew menambahkan jika pemilihan Indonesia menjadi basis produksi VW bukan tanpa alasan. “Indonesia kita pilih sebagai basis produksi di ASEAN karena pasarnya besar dan terus berkembang di banding Thailand. Selain itu, dengan menjadi basis produksi, harga yang ditawarkan menjadi lebih kompetitif, karena ongkos pengiriman dari Thailand cukup besar,” pungkasnya. (mobil.otomotifnet.com)