Pembeli Jeep Wrangler Diesel Banyak dari Luar Jawa

Selasa, 16 Juli 2013 | 13:03 WIB

Jakarta – Kenaikan harga BBM jenis solar dan bensin yang tak seragam belum lama ini memang dianggap belum terlalu berpengaruh pada pasar mobil Tanah Air. Namun kondisi berbeda di pasar luar Jawa diakui oleh pihak Jeep Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Rieva Muchsin, Chief Marketing Office PT GIG pada Senin (15/7). “Wrangler Diesel memang masih kalah laris dari versi bensin, tapi permintaannya stabil. Permintaan lebih besar dari luar Jawa,” ungkapnya di sela acara peluncuran Wrangler Rubicon 10th Anniversary Edition.

Dirinya menambahkan jika pihaknya telah mengantisipasi kelangkaan bahan bakar diesel non subsidi di luar Jawa dengan down spec mesin Dieselnya ke Euro 2. “Di luar negeri sudah Euro 3 keatas. Jadi itu permintaan khusus kami, jadi minum solar nggak masalah,” urai Rieva.

Lebih lanjut, Rieva menyatakan jika model Wrangler Diesel hanya ada di varian Wrangler Sport. “Hanya ada versi Sport dan tak ada diesel di edisi Rubicon,” pungkasnya.

Seperti diketahui, PT GIG tahun lalu telah merilis varian Jeep Wrangler Diesel. Spesifikasinya menggunakan mesin diesel terbaru Common Rail Diesel (CRD) dengan kapasitas 2.8 liter. Memang, tenaga yang dihasilkan masih dibawah mesin bensinnya, yakni sekitar 200 dk. Tapi urusan torsi, silakan diadu karena Wrangler Diesel punya simpanan torsi mencapai 460 Nm.

Mobil ini menunggu cukup lama untuk dimasukan ke Indonesia terkait spesifikasi aslinya yang telah mencapai Euro 5. Sehingga butuh waktu untuk down spec agar dapat mengonsumsi BBM jenis Bio Solar dan Pertadex. (mobil.otomotifnet.com)