Seminggu cuma beli bensin rp 100 ribu |
Meskipun jarak rumah ke sekolah tidak terlalu jauh sekitar 10 km, rupanya Egi cukup mengenal teknik econo driving. Malah teknik ini pun sudah diaplikasi pada cara mengemudinya sehari-hari.
"Kalau saya biasanya berusaha untuk cepat pindah gigi," bilang pemuda kelahiran 1994 ini yang kebetulan membesut Jazz RS bertransmisi manual.
Terlebih, karena memang rute perjalanan hariannya lebih mengutamakan kecepatan rendah karena lebih banyak berjibaku dengan kemacetan. Jadi, trik ini pas banget diaplikasi karena tidak perlu menggantung putaran mesin terlampau tinggi untuk memindah gigi.
Gunakan gigi lebih tinggi pada kecepatan rendah
So, intinya lakukan akselerasi dengan halus, tidak perlu tancap gas buat mencapai putaran 2.000-3.000 rpm untuk sebelum memindah gigi ke posisi lebih tinggi. "Yang sabar saja, kan bukan pengin kebut-kebutan," ujar bungsu dari tiga bersaudara ini.
Selain fokus pada perilaku berkendara, bisa dicontoh juga kondisi mobil Egi yang tergolong klimis. Bukan hanya tampilan luar, lo. Melainkan keadaan kabin besutan andalannya. Tampak di jok belakang, hanya tas sekolah dan kotak bekal buat makan siang.
Bobot bisa berpengaruh pada konsumsi bensin. Semakin banyak barang yang dibawa, bobot mobil pun kian berat dan efeknya pasti konsumsi bensin bertambah, bukan?
Lakukan perpindahan antara 2.000 - 3.000 rpm (kiri). Bensin tipis? Enggak masalah! (kanan).