Penghalang Frekuensi

Editor - Rabu, 22 September 2010 | 08:40 WIB

(Editor - )

OTOMOTIFNET - Banyak faktor yang dapat menambah hambatan frekuensi pada remote alarm mobil. Cara kerja remote memang mengandalkan media RF (Radio Frekuensi), sehingga kemungkinan untuk terhambat gelombang yang lebih kuat rentan terjadi.

Menurut Indra C. Sebastian, business & product development alarm Hunter, secara umum faktor yang kerap menghambat bahkan mengganggu kinerja remote alarm mobil seperti BTS (Base Transceiver Station) provider telepon selular. "Pengaruhnya sangat besar terutama buat mobil yang diparkir sangat berdekatan dengan tiang pemancar ini," tukas Indra.




Tiang pemancar BTS jadi sumber bencana terbasar atas kinerja remote alarm

Radio komunikasi berdaya besar macam ini, asalkan tak bermain pada frekuensi sama, tidak akan mengganggu kinerja remote

Pilih lapisan film dengan kandungan metal kecil


Penyebab lainnya juga dapat dipicu dari pemakaian lapisan kaca film, dengan  persentase kandungan logam atau metalnya lebih banyak. Efeknya, sinyal atau gelombang yang seharusnya mudah masuk ke kabin melewati kaca mobil, akan lebih sulit merambat akibat lapisan metal yang punya karakter lebih kuat menahan radiasi frekuensi.

Troy Kurniawan, product manager PT Solargard Indonesia sependapat dengan hal ini. Menurut pria berpostur jangkung itu, di pasaran masih banyak beredar lapisan kaca film dengan kandungan metal sangat tinggi. "Mencirikannya mudah kok. Lembarannya akan terasa lebih lentur ketika dipasang pada kaca mobil, namun lebih sulit diratakan pada permukaan kaca," beber Troy.

Baterai melemah juga dapat menghambat kinerja remote alarm. Seperti dialami Irwan, pembesut Daihatsu Xenia Xi 2006. "Biasanya buka pintu dari dalam rumah masih bisa, tapi ketika baterai sudah lemah posisi kita harus lebih mendekat ke mobil, itu pun mesti beberapa kali memencet tombol remote-nya," ungkap karyawan perusahaan swasta di Jaksel ini.

Persoalan melemahnya kinerja remote alarm juga dapat disebabkan dari kuatnya radius pancar gelombang frekuensi dari sistem radio komunikasi di areal perkantoran. Meski remote alarm bermain pada frekuensi VHF 300-400 Mhz, kemungkinan bentrok dengan sinyal yang lebih kuat sangat tinggi.

Menurut Paulus Kristianto, marketing director PT Audio Plus, pemancar sistem radio komunikasi para security sebenarnya punya range frekuensi sendiri. "Tapi kalau kebetulan bermain pada frekuensi yang sama, apalagi pada sistem komunikasi ini kerap menggunakan booster untuk memperbesar daya sehingga radius pancarnya lebih luas, otomatis remote alarm tidak dapat berfungsi normal," jelas pria yang aktif di ORARI ini.


Penulis/Foto: Anton / Anton, F.Yosi