Wacana pemberlakuan aturan ECU standar, pembatasan RPM lebih rendah hingga penyamaan performa dengan motor CRT (Claiming Rule Team), menjadi penyebab utama keputusan yang bakal diambil oleh manufaktur motor asal Jepang itu.
Hal ini pernah dipertegas oleh Shuhei Nakamoto sebagai Vice President Honda Racing Corporation (HRC). Bahwa mereka akan ‘banting setir’ ke ajang balap WSBK dan mengembangkan teknologi untuk produk massal mereka di sana. Hal ini akan mereka lakukan jika balap MotoGP sudah tidak esensial lagi.
Nah, buruknya lagi, ajang MotoGP tidak hanya akan kehilangan Honda, namun juga berpotensi gagal menarik kembali Suzuki ke MotoGP. Sebab saat perwakilan pabrikan berlogo ‘S’ prisma itu bertandang ke penyelenggaraan MotoGP Ceko pertengahan Agustus lalu, mereka menjelaskan tidak ingin ada isu pembatasan ECU maupun kewajiban menggunakan ECU standar untuk MotoGP.
Jika memang isu itu benar diterapkan di MotoGP, maka kemungkinan mereka tidak akan mewujudkan harapan untuk kembali ke MotoGP 2014 mendatang. Wah, kalau sudah begini, maka solusinya akan semakin berat. Sebab jika dibiarkan, maka itu akan mempengaruhi sisi finansial tim-tim pabrikan. Sebab biaya pengembangan sistem elektronik memang sangat mahal. Semoga ada solusi yang tepat untuk itu! (otosport.co.id)