Namun kondisi itu justru dimanfaatkan oleh Lorenzo dengan baik. Pembalap asal Spanyol itu malah mampu mendekat dengan cepat, sehingga mau tidak mau Stoner harus kembali tampil agresif walaupun gejala getar berlebih di motor timbul lagi.
“Saya tidak tahu kenapa bisa begitu, yang jelas kalau lintasan panas getar berlebih di motor justru semakin besar. Makanya di pertengahan balapan saya memperlambat laju motor dan sedikit lebih rileks. Tapi Lorenzo menyusul dengan sangat cepat. Saya pun mengganti mapping di motor, agar getar berlebih itu hilang. Beruntung di akhir balapan saya menemukan cara membalap yang lebih baik agar performa motor jadi lebih baik,” bangga Stoner.
Berkat keahliannya itu, Stoner pun meraih kemenangan dengan sangat fantastis. Tanpa perlawanan yang berarti dari rival utamanya yaitu Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Sayangnya balapan hanya seru di awal-awal saja, setelah menjalani setengah dari seluruh lap yang ada, MotoGP Portugal terkesan garing karena nyaris tidak ada aksi susul-menyusul antara pembalap. (otosport.co.id)