Terakhir kali meraih puncak di Formula 1 Jerman (24/7) lalu, Lewis Hamilton tidak pernah lagi meraih pencapaian yang sama dalam beberapa seri setelah seri Jerman tersebut. Bukan hanya itu, nasib sial Hamilton berlanjut ketika ia beberapa kali terkena masalah senggolan dengan pembalap lain. Terakhir kali dengan Felipe Massa yang saat ini menjadi langganan senggolannya di lintasan.
Tidak ingin mengulang kesalahan yang sudah terjadi, Hamilton pun bertekad untuk melakukan yang terbaik mulai di Formula 1 Korea (16/10) akhir pekan ini. Apalagi rekan setimnya yaitu Jenson Button selalu tampil lebih baik dalam beberapa seri terakhir.
“Kadang-kadang memang seorang pembalap sangat tidak beruntung berada di lintasan. Bisa jadi karena terjebak dalam padatnya jalur, berkibarnya bendera kuning dan lain sebagainya. Sekarang ini target saya adalah kembali tampil bagus di seri berikutnya. Saya berharap ada hasil bagus pekan ini, makanya saya mempersiapkan diri mulai sekarang,” harap Hamilton.
Kritik kepada Hamilton yang sudah banyak dilontarkan pembalap lain, memang patut diperhatikan oleh juara dunia Formula 1 tahun 2008 itu. Pasalnya jika ia tetap memelihara sikap ‘arogansinya’ di lintasan, maka hal ini akan membuat ketidaknyamanan antara hubungan pembalap yang satu dengan lainnya. So, saatnya Hamilton kembali ke deretan pembalap terdepan tanpa kontroversi. (otosport.co.id)
Tidak ingin mengulang kesalahan yang sudah terjadi, Hamilton pun bertekad untuk melakukan yang terbaik mulai di Formula 1 Korea (16/10) akhir pekan ini. Apalagi rekan setimnya yaitu Jenson Button selalu tampil lebih baik dalam beberapa seri terakhir.
“Kadang-kadang memang seorang pembalap sangat tidak beruntung berada di lintasan. Bisa jadi karena terjebak dalam padatnya jalur, berkibarnya bendera kuning dan lain sebagainya. Sekarang ini target saya adalah kembali tampil bagus di seri berikutnya. Saya berharap ada hasil bagus pekan ini, makanya saya mempersiapkan diri mulai sekarang,” harap Hamilton.
Kritik kepada Hamilton yang sudah banyak dilontarkan pembalap lain, memang patut diperhatikan oleh juara dunia Formula 1 tahun 2008 itu. Pasalnya jika ia tetap memelihara sikap ‘arogansinya’ di lintasan, maka hal ini akan membuat ketidaknyamanan antara hubungan pembalap yang satu dengan lainnya. So, saatnya Hamilton kembali ke deretan pembalap terdepan tanpa kontroversi. (otosport.co.id)