Untuk memperebutkan titel juara dunia di Formula 1 musim 2011, saat ini tentunya akan lebih sulit setelah kemenangan Sebastian Vettel di F1 Italia (11/9) lalu. Tidak berbeda dengan apa yang ditegaskan oleh Fernando Alonso, Mark Webber pun mulai membuang impiannya untuk meraih titel juara dunia F1 musim 2011. Apalagi pembalap asal Australia itu gagal finish di seri Italia, yang memperbesar peluang Vettel.
Tidak ingin membuang waktu untuk memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa meraih titel juara dunia musim ini, Webber pun langsung mengalihkan fokusnya untuk berebut posisi runner up. Tentunya ini adalah target yang sangat logis, karena selisih poin antara pembalap yang memperebutkan posisi tersebut masih sangat tipis.
“Saya rasa kami semua bertarung untuk posisi kedua sekarang. Tentunya Vettel akan sangat kecewa jika ada pembalap yang finish di depannya pada akhir musim nanti jika kondisinya seperti ini. Dia berada dalam posisi yang sangat bagus dan saya harus bertarung untuk posisi kedua,” jelas Webber.
Sebenarnya yang membuat kesempatan Webber untuk bertarung memperebutkan titel juara dunia di akhir musim adalah karena ia tidak finish di seri Italia. Padahal sebelum F1 Italia, satu-satunya pembalap yang paling dekat selisihnya dari Vettel adalah Webber. Tapi sekarang ibarat pepatah mengatakan bahwa nasi sudah menjadi bubur. (otosport.co.id)
Tidak ingin membuang waktu untuk memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa meraih titel juara dunia musim ini, Webber pun langsung mengalihkan fokusnya untuk berebut posisi runner up. Tentunya ini adalah target yang sangat logis, karena selisih poin antara pembalap yang memperebutkan posisi tersebut masih sangat tipis.
“Saya rasa kami semua bertarung untuk posisi kedua sekarang. Tentunya Vettel akan sangat kecewa jika ada pembalap yang finish di depannya pada akhir musim nanti jika kondisinya seperti ini. Dia berada dalam posisi yang sangat bagus dan saya harus bertarung untuk posisi kedua,” jelas Webber.
Sebenarnya yang membuat kesempatan Webber untuk bertarung memperebutkan titel juara dunia di akhir musim adalah karena ia tidak finish di seri Italia. Padahal sebelum F1 Italia, satu-satunya pembalap yang paling dekat selisihnya dari Vettel adalah Webber. Tapi sekarang ibarat pepatah mengatakan bahwa nasi sudah menjadi bubur. (otosport.co.id)