Meski belum dapat mewujudkan impian mereka, tim Mercedes GP merasa sangat yakin bahwa mobil mereka pada dasarnya cukup kompetitif. Hanya saja memang masih dibutuhkan up grade performa dan strategi yang akan mereka gunakan. Termasuk pada sesi kualifikasi.
“GP Cina adalah cerminan dari kerja keras semua orang dalam tim. Walaupun kami tidak mampu mewujudkan target, namun kami dapat pengalaman yang lebih banyak. Makanya hingga saat ini kami terus bekerja untuk membuat mobil lebih kompetitif lagi,” ucap Ross Brawn, prinsipal tim Mercedes GP.
Norbert Haug sebagai direktur motorsport Mercedes-Benz pun menjelaskan bahwa Turki adalah salah satu sirkuit dimana strategi penggunaan ban dan skill pembalap adalah yang paling utama. Mengingat sirkuit Istanbul Park menyajikan karakter tikungan cepat yang cukup panjang. Sehingga membuat manajemen penggunaan ban harus lebih tepat.
“Tujuh puluh persen bagian sirkuit memungkinkan pembalap membuka gas dan membuat manuver mobil yang lebih ekstrem. Hal ini berarti pembalap memubutuhkan mobil yang benar-benar sempurna. Mulai dari sasis, ban hingga setting presisi mesin harus benar-benar diperhatikan,” imbuh Haug. (otosport.co.id)