Konsumen Usah Ragu, ATPM Piaggio dan Vespa Serius di Indonesia

billy - Kamis, 20 Januari 2011 | 13:25 WIB

(billy - )


Jakarta - Sandy (sebut saja begitu), binggung ketika membaca di surat kabar perihal rencana Piaggio & C. Spa., yang ingin menjadi ATPM motor Piaggio dan Vespa di Indonesia. Pasalnya selama ini dia beli Vespa LX-nya dari dealer Piaggio/Vespa kepunyaan PT Sentra Kreasi Niaga (SKN). “Nanti kayak saat PT Danmotor (ATPM Piaggio dahulu, red) tutup. Pemilik Vespa enggak tahu harus kemana,” ujarnya.

SERIUS

Kekhawtiran Sandi ataupun orang-orang lain pemilik Vespa dan Piaggio sebenarnya enggak perlu berlebihan. Karena sejatinya dia bisa bernafas lega karena manufaktur Piaggio mau investasi ke Tanah Air untuk buat ATPM. Artinya, mereka serius untuk membesarkan brand motor asal Italia itu. Seperti itukah?

Menurut Sergio Mosca, vice president Indonesia business development Piaggio yang ditunjuk sebagai perwakilan Piaggio & C. Spa Italia di Tanah air mengatakan pasar motor di Indonesia sangat penting. “Dalam hal unit yang terjual kita melihat pasar lebih besar di Cina dan India. Tapi jika kita mempertimbangkan volume penjualan x harga rata-rata, Indonesia merupakan industri motor terbesar di dunia,” jelasnya.

Melalui emailnya ke OTOMOTIF, Mosca kembali tegaskan Piaggio serius garap pasar Indonesia. “Rencana sekarang mendirikan sebuah perusahaan (PT Piaggio Indonesia) untuk mendistribusikan produk kami,” imbuhnya Mosca seraya menjelaskan akan resmi mulai beroperasi pada bulan Juni, bertepatan dengan Pekan Raya Jakarta 2011 di Kemayoran, Jakpus.

Untuk regional Asia Tenggara, Piaggio akan memasarkan 3 model (Vespa LX, Piaggio Liberty dan ZIP) yang telah diproduksi di pabriknya di Vietnam. Kenapa Piaggio tidak mendirikan pabrik atau assembling plant di Indonesia?

Mosca menerangkan pada tahun 2008 saat Piaggio mempelajari untuk membangun pabrik di kawasan Asia Tenggara, Piaggio butuh 3 syarat. Pertama, perekonomian negara itu harus berkembang, pasar motornya berkembang dan pasar motor Piaggio juga harus berkembang.

“Di Indonesia (tahun 2008) punya 2 syarat pertama (perekonomian dan pasar motor berkembang). Tapi syarat ketiga tidak ada. Sedangkan di Vietnam punya ketiga syarat itu,” bebernya.

Meski tak ingin bangun pabrik, Piaggio seakan komit untuk membangun brand Piaggio di Tanah Air. Terbukti dari persiapan bangun dealer, aftersales service dan spare part. PT Piaggio Indonesia (rencana nama perusahaannya) bakal bangun setidaknya 70 dealer sepanjang 2011 ini di kota-kota besar.

"Ketersediaan purna jual dan spare part adalah faktor kunci sukses. Makanya kami berencana mendirikan beberapa bengkel dan gudang spare part di Indonesia untuk mendukung bisnis,” sahut pria yang pernah bekerja di ATPM mobil Fiat di Tanah Air ini.

Mudah-mudahan serius. (motorplus.otomotifnet.com)