| |
Walaupun saya orang keturunan Cina, saya lebih suka kualitas. Kalau obat saya yakin sama produksi Cina, tapi kalau kendaraan, itu ahh, saya nggak yakin sama produksi Cina," tambah Suhu Acai.
Untuk mobilitasnya setiap hari, kakek 1 cucu ini lebih suka menikmati sendiri Jaguar S-Type 2005 warna abu-abunya, tanpa sopir.
"Bukan karena abu-abu itu warna hoki buat saya, tapi karena istri saya suka abu-abu. Ya udah lah. Awalnya sebenarnya saya ada mobil (Isuzu) Panther merah, bawa hoki lo...," bilang pemilik rambut panjang ini.
Mobil Eropa bagi Suhu Acai bukan sekadar pembangun image. Salah satu pelopor perayaan Imlek di Tanah Air ini memilih Jaguar dan Mercedes-Benz karena keyakinannya pada performa brand Inggris dan Jerman tersebut.
"Mobil mewah kan harganya mahal, bodinya berat. Kita jalan di tol sampai 200 km/jam pun enggak goyang," ungkap kelahiran Medan, 54 tahun lalu ini.
Selain mesin, bagian istimewa dari sebuah mobil bagi Suhu Acai ada di pelat nomor. Kalau banyak orang memilih angka 8 yang dianggap sebagai pembawa keberuntungan, Suhu Acai lebih suka angka 117 untuk Jaguarnya.
"Saya pakai 117, artinya tiap hari cari uang," jelasnya. (mobil.otomotifnet.com)