Yang membuat pilihannya cukup sulit karena ketiga pembalap tersebut, sama-sama berkiprah di F1 tahun lalu. Mereka juga mempunyai skill yang tidak jauh berbeda. Tapi memang jika mengurutkan dari yang terbaik, sepertinya Vitantonio Liuzzi mempunyai kesempatan cukup besar.
Liuzzi mampu finis di posisi poin sebanyak 6 kali tahun lalu dan mengoleksi 21 poin. Hasil finish terbaiknya adalah di seri F1 Korea, yaitu posisi keenam. Sementara untuk yang kedua adalah Nick Heidfeld. Heidfeld mampu mengoleksi 6 poin dengan dua kali finis di area poin dari lima seri yang diikutinya. Mungkin hasilnya bisa lebih baik jika Heidfeld berstatus pembalap utama.
Namun kendala besar bagi tim Lotus Renault GP untuk merekrut mereka karena kedua pembalap di atas (Liuzzi dan Heidfeld) tidak berstatus sebagai test driver tim Lotus Renault GP. Nah sementara Senna yang tahun lalu tampil cukup pas-pasan dengan paket mobil seadanya, posisinya cukup kuat jika tim ini mengangkatnya sebagai pembalap utama.
"Kami masih mencari kemungkinan pengganti Kubica untuk musim ini. Dan kemungkinan besar kami akan mengambil test driver dari beberapa pembalap yang ada. Selain itu faktor skill juga akan menjadi pertimbangan utama kami. Mungkin yang paling dekat dengan skill Kubica," ungkap Eric Boullier, bos tim Renault.
Selain tiga pembalap di atas, Kimi Raikkonen sempat juga diisukan dan diusulkan untuk menggantikan Kubica. Hmm, apalagi akhir musim lalu memang sempat digosipkan dan Kimi marah karena hal itu tidak benar adanya. Jika memang iya, ini saatnya Kimi mempertimbangkan tawaran tersebut karena tim Lotus Renault GP saat ini sudah menjadi tim yang cukup kuat. (otosport.co.id)