Insiden GP Turki, Bukan Salah Vettel !

Editor - Minggu, 30 Mei 2010 | 20:45 WIB

(Editor - )


Foto : Red Bull GmbH

OTOMOTIFNET - Insiden senggolan dua mobil Red Bull saat memimpin balapan pada lap 41 menjelang tikungan 12 F1 Turki, sempat dinyatakan oleh komentator balap, 100 persen adalah kesalahan Sebastian Vettel yang terlalu bernafsu untuk menyalip Mark Webber. Namun setelah dikonfirmasi secara resmi, Vettel menyangkal bahwa itu adalah kesalahannya. Hmm, benarkan demikian? Mari kita telisik lebih dalam lagi.

Dua lap sebelum insiden bersenggolannya dua pembalap dari tim Red Bull tersebut, performa Mark Webber memang cukup konstan. Namun performa rekan setimnya Sebastian Vettel, justru meningkat drastis. Hingga dalam hitungan dua lap saja, Vettel dapat memangkas jarak antara dirinya dengan Webber.

Dan ketika Vettel mencoba untuk menyalip Webber dari jalur bagian dalam, mobil Webber terlihat tidak memberikan ruang kepada Vettel. Sebaliknya juga dengan Vettel yang terlalu memaksakan untuk mengambil racing line terbaik untuk memasuki tikungan 12. Hingga akhirnya ban belakang sebelah kanan mobil Vettel menyentuh ban depan kiri Webber dan membuat mobilnya tidak dapat melanjutkan balapan.

“Jika anda melihat tayangan ulang, sangat jelas bahwa saya memiliki jalur yang cukup bersih untuk menyalip. Saya bahkan tinggal menyelesaikan beberapa bagian mobil dan fokus untuk tempat mengerem yang lebih tepat. Namun Webber tiba-tiba menyentuh ban belakangku dan saya pun harus keluar karena ban belakang sudah rusak,” jelas Vettel usai balapan.

Hampir senada dengan Vettel, Webber pun tidak ingin menyalahkan Vettel begitu saja. Webber bahkan mengakui bahwa performa Vettel memang cukup bagus dan Vettel layak untuk menjadi pemenang jika saja insiden itu tidak terjadi. Sayangnya kejadian ini terjadi begitu cepat.

“Vettel memang memiliki top speed yang cukup bagus, dan saya tahu ia akan menyalip dari bagian dalam. Namun rasanya ia sedikit agak ke kanan dan kami pun saling bersenggolan. Memang ini cukup mengecewakan bagi tim, beruntung saya masih bisa mengamankan posisi ketiga dan mengumpulkan poin untuk bertarung di posisi teratas,” papar Webber.

Kejadian ini tentunya menjadi pelajaran bagi tim Red Bull, bahwa komunikasi dan konsolidasi dalam tim itu sangat penting. Karena semangat kompetisi yang terus diasah. Kejadian seperti ini, bukan tidak mungkin bakal terjadi lagi, jika tidak ada konsolidasi internal.

“Tentunya tim sangat kecewa dengan insiden ini, namun apa boleh buat semuanya sudah terjadi. Sebenarnya yang paling penting di sini adalah saling mendukung dan saling memberikan ruang bagi rekan setim yang memang performanya sedang membaik. Karena tujuan utama tim ini adalah mengalahkan tim lain. Tentunya juga tidak mengabaikan semangat berkompetisi diantara pembalap,” kilah Christian Horner sebagai manajer tim.

Apa yang diungkapkan oleh Horner memang benar adanya. Karena jika tidak saling memberikan ruang diantara pembalap yang berada dalam satu tim, malah akan menjadi musibah tersendiri. Webber kehilangan banyak poin, begitu juga dengan Vettel. Dan ini membuat tim merugi besar. So, intinya tetap harus ada prioritas bukan!

Penulis : Uda