Mobil buatan siswa SMK di Solo ini mengalami serangkaian pengujian di sana. Namun hasilnya belum bisa dipaparkan. “Hasilnya nanti akan dikeluarkan oleh Kementrian Perhubungan,” ujar Juliaman P, kepala sarana pengujian balai pengujian lain jalan dan sertifikasi kendaraan bermotor Dishub.
Namun optimisme tersirat pada saat pengetesan. “Memang kita tidak mengeluarkan statement bahwa sudah lulus uji. Namun semua yang hadir menyaksikan sendiri semua parameter berwarna hijau, bukan merah,” buka Dwi Budi Martono, guru SMK 2 yang membidani kelahiran Rajawali dan juga hadir saat pengetesan.
Proses uji tipe pun perlu pengolahan komprehensif nantinya di Dishub. Karena pengujian di BTMP hanya uji emisi. “Sesuai kompetensi kami, pengujian untuk mendapatkan sertifikasi emisi Euro 2,” ujar Anis Sukmono dari divisi pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor BTMP.
Pengujian selama 19 menit 40 detik itu mencakup pengujian dengan 2 siklus kecepatan. “Meliputi urban dan extra urban cycle dengan kecepatan bervariasi. Misalnya untuk urban ada 15 dan 30 km/jam, sedangkan extra urban bisa 50, 70 sampai 120 km/jam,” lanjut pria 36 tahun ini.
Hal ini mensimulasikan kondisi berkendara sebenarnya. Sementara itu, chassis dyno memberikan simulasi friksi berupa inersia sesuai bobot kendaraan. Kemudian emisi kendaraan diukur dengan metode Constant Volume Sampling yang kemudian dianalisa.
Dengan data gas buang dalam ppm (pack per million) dan jarak tempuh, maka didapat hasil emisi. Standar emisi Euro 2, terbagi menjadi beberapa variabel sesuai jenis dan bobot kendaraan. Esemka termasuk pada kategori di atas 1.760 kg. “Ambang batasnya emisi CO 5 gram/kilometer dan HC + Nox 0,7 g/km,” tutup Anis. Bagaimana hasil tes kompletnya? Kita tunggu saja!
(mobil.otomotifnet.com)