KYN
Modifikasi Abarth 500 2014, Akibat Kurang Kencang
Saya kalau pilih mobil pasti karena performa mesin. Model urusan nomor dua!
Jakarta - Mr. F adalah seorang true speed freak! Di rumahnya ia pernah memiliki Mercedes-Benz E63 AMG dan A45 AMG, lalu BMW M4, kemudian ia jatuh hati ke Abarth 500 ini.
Mesin masih tak luput di-upgrade demi kecepatan
Namun rupanya kali ini Mr. F sedikit kecewa. “Performa Abarth ternyata kurang memenuhi keinginan,” ujarnya. Akhirnya ia menjadikan mobil ini koleksi di garasinya. Namun tak berapa lama, ia malah memutuskan untuk memodifikasi.
Namun rupanya kali ini Mr. F sedikit kecewa. “Performa Abarth ternyata kurang memenuhi keinginan,” ujarnya. Akhirnya ia menjadikan mobil ini koleksi di garasinya. Namun tak berapa lama, ia malah memutuskan untuk memodifikasi.
Indikator dan tombol air sus diposisikan di sisi penumpang depan
Lho kok? “Iya, daripada didiamkan saja di garasi,” tuturnya lagi. Tapi bedanya, kali ini aliran yang diambil fashion yang lebih mengutamakan penampilan. “Sekali ini ganti aliran, penasaran jadinya seperti apa, hehehe,” kekehnya.
Pelek Volk Rays 19 inci sengaja dicat hijau agar tampil eye catching
Tidak mau setengah-setengah, maunya pelek dengan diameter paling besar yang bisa dipasang di Abarth.
Tidak mau setengah-setengah, maunya pelek dengan diameter paling besar yang bisa dipasang di Abarth.
“Kebanyakan Abarth ganti pelek itu pakai 18 inci, saya maunya pakai 19 inci!” serunya. Jadilah pelek Volk Rays TE37 ukuran 19x8,5 inci dipilih. Bahkan sebelum dipasang, pelek ini dicat hijau agar tidak ada yang menyamai. Ckckck…
Tabung kompresor diletakkan di paling belakang
Setelah itu giliran suspensi. “Saya enggak mau repot, langsung pasang air suspension saja,” sebut ayah dua anak ini.
Setelah itu giliran suspensi. “Saya enggak mau repot, langsung pasang air suspension saja,” sebut ayah dua anak ini.
Akhirnya hatchback ini diboyong ke Akasia Motor di kawasan Jati Bening, Jaktim. Sejurus kemudian Universal Air 4 titik sudah dipasang.
“Karena belum pernah ada yang pasang air sus di Abarth atau Fiat, jadi harus buat dudukannya supaya balonnya bisa terpasang rapi,” ujar Ronny, juragan Akasia Motor.
Mendongkrak tampilan belakang, GT Wing Cavallino membuat tampilannya makin sporty
Nah, masalah baru pun timbul ketika air sus Abarth 500 ini diturunkan habis.
Nah, masalah baru pun timbul ketika air sus Abarth 500 ini diturunkan habis.
“Mentok di dalam sepatbor, mau enggak mau harus wide body,” ucapnya santai. Akhirnya semua sepatbornya pun di-wide body agar ban bisa amblas.
Oh iya, Mr. F juga mengganti rem standarnya dengan big brake kit Willwood Dyno Pro 6 piston. Untuk mesin ia menambahkan modul pedal gas Madness Go Pedal agar lebih responsif, lalu ia juga memasang piggyback Madness Power Pack untuk meningkatkan power mesinnya. Teteup yaaa… • (otomotifnet.com)
Plus:
- Abarth pertama yang pakai air suspension
Minus:
- Belum menyentuh bagian audio
Data Modifikasi Abarth 500 :
Air sus Universal Air 4 titik, tabung kompresor ViAir, velg Volk Rays TE37 19x8,5 inci, ban Yokohama Parada 215/35ZR19, BBK Willwood Dyno Pro 6 piston, GT wing Cavallino, air filter BMC, modul pedal gas Madness Go Pedal, piggyback Madness Power Pack
Oh iya, Mr. F juga mengganti rem standarnya dengan big brake kit Willwood Dyno Pro 6 piston. Untuk mesin ia menambahkan modul pedal gas Madness Go Pedal agar lebih responsif, lalu ia juga memasang piggyback Madness Power Pack untuk meningkatkan power mesinnya. Teteup yaaa… • (otomotifnet.com)
Plus:
- Abarth pertama yang pakai air suspension
Minus:
- Belum menyentuh bagian audio
Data Modifikasi Abarth 500 :
Air sus Universal Air 4 titik, tabung kompresor ViAir, velg Volk Rays TE37 19x8,5 inci, ban Yokohama Parada 215/35ZR19, BBK Willwood Dyno Pro 6 piston, GT wing Cavallino, air filter BMC, modul pedal gas Madness Go Pedal, piggyback Madness Power Pack