Deteksi Transmisi Otomatis Mobil Bekas, Lihat Dan Pakai Feeling!

Editor - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB

Deteksi Transmisi Matic Mobil Bekas, Lihat Dan Pakai Feeling! (Editor - )

OTOMOTIFNET - Membeli mobkas bertransmisi otomatis tak semudah mobil manual. Selain melihat langsungkondisi fisiknya, beberapa penilaian memerlukan feeling kuat

Mobil bertransmisi otomatis memang menarik berkat kenyamanan berkendara yang ditawarkan. Namun membeli mobkas bertransmisi otomatis membutuhkan kejelian dan feeling  kuat untuk mendeteksi problem pada transmisinya.

Sehingga biaya reparasi yang jauh lebih mahal dibanding transmisi manual tidak perlu ditanggung setelah Anda membelinya.

Artinya, untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah mobkas matik Anda beli, perlu ada tinjauan yang seksama. Baik dengan melihat langsung atau melakukan test drive.  Ada beberapa tips khusus untuk mendeteksi kondisi transmisi mobkas.

Lihat dan cermati


Periksa bagian kolong transmisi, dan pastikan tak ada kebocoran oli. Memang ada kemungkinan rembesan oli sudah dibersihkan lebih dulu oleh penjual mobil tapi biasanya kebocoran ini tetap bisa dideteksi.

Kesehatan transmisi juga bisa diketahui melalui kondisi oli transmisi otomatis (ATF). Silakan cermati warna, bau, dan kandungan olinya. Cabut dipstick  oli transmisi dan perhatikan kondisi cairannya.

Oli transmisi seharusnya berbau normal. Jika baunya menyengat, maka sudah banyak kandungan kontaminan pada oli. Bahkan bisa jadi ini merupakan indikasi Anda harus melakukan overhaul  transmisi. Adanya kontaminan pada oli juga bisa Anda rasakan dengan jari tangan. Jika Anda merasakan ada gram, maka ada serpihan logam yang tercampur dengan oli.

WARNA OLI
INDIKASI TINDAKAN
Bening / kemerahan Normal -
Kecokelatan Kampas kopling mulai aus Ganti oli ATF
Hitam Kampas kopling habis Overhaul transmisi

Rasakan dan pahami

Dengan melakukan test drive  mobkas, Anda bisa mendapati banyak hal. Salah satunya adalah performa dari transmisi otomatis. Beberapa hal yang bisa dilakukan:

1.    Coba semua fungsi perpindahan tuas transmisi. Pada kondisi mesin menyala sambil menginjak pedal rem, coba pindahkan tuas transmisi ke semua posisi. Jika kondisinya masih normal, tuas akan berpindah dengan mudah. Tidak muncul entakan yang keras.

Andai muncul entakan keras, selain karena ada kerusakan pada komponen seperti mekanisme internal dari tuas, juga bisa terjadi akibat ECU yang rusak. Mobil ini jelas perlu dihindari. Karena tingginya biaya untuk reparasi transmisi maupun mengganti ECU tidak jauh berbeda.

2.    Pastikan ketika transmisi melakukan perpindahan gigi secara otomatis, tuas tidak terasa bergetar. Perhatikan juga indikator posisi gigi pada panel instrumen sesuai dengan posisi tuas atau tidak.

3.    Anda juga dapat merasakan jeda waktu yang muncul sejak tuas dipindahkan hingga transmisi memberi respons. Dalam kondisi normal, jeda waktu tak lebih dari 2 detik.

4.    Transmisi otomatis memiliki beberapa perbandingan gigi. Sebaiknya Anda menguji responsnya ketika melaju dari semua tingkat percepatan itu. Pastikan respon ketika Anda melakukan kickdown  dengan cara menginjak penuh pedal gas berlangsung cepat.

5.    Transmisi CVT tidak mengalami perpindahan gigi berkat penerapan dua buah puli yang terhubung dengan belt.  Jika Anda tidak merasakan kehalusan ketika berakselerasi, maka bisa dipastikan transmisi itu sudah bermasalah.

6.    Coba pindahkan tuas ke L atau 1, lalu jalankan mobil hingga 3.000 rpm. Pada kondisi transmisi masih normal, rasakan bila ada getaran bodi yang berlebihan.

7.    Untuk menguji slip, Anda dapat mengendarainya mobil melewati jalan menanjak. Jika masih normal, slip yang terjadi sangat minim. Jika Anda mendapati putaran mesin naik tapi tidak selaras dengan pertambahan kecepatan, maka transmisi sudah mengalami slip. Jika slip sudah berlebih, mobil pun sulit untuk menanjak.

8.    Mengajak teman yang sudah familier dengan mobkas incaran Anda menjadi solusi lebih efektif ketika test drive  ketimbang mengajak mekanik. Terlebih jika teman Anda memiliki mobil yang sama sejak baru. Karena teman Anda sudah hafal, ia dapat menggunakan feeling-nya untuk merasakan apakah performa transmisinya masih normal atau tidak.

Penulis: Ary Damarjati
Foto: Prasetya Yoga