Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600

Editor - Sabtu, 14 Desember 1901 | 03:53 WIB

Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600 (Editor - )

OTOMOTIFNET - Skutik boleh saja berseliweran di mana-mana, banyak ragam dan mereknya. Tapi pilihan tim MC Racing di Kebon Jeruk IX, Jakbar ini pada produk berlambang garpu tala.

“Sebab, produk Yamaha paling banyak aftermarketnya di Thailand,” tukas Marsell, yang berkolaborasi sama Miekel Tjahyanto mengerjakan besutan drag di kelas free for all (FFA) ini.

KOIL KAWASAKI KX600

Seperti pada Yamaha Mio racikan MC Racing ini, pakai piston lebih besar (bored-up) yang diambil dari sana. “Kapasitasnya sekarang mencapai 300 cc,” ujarnya. Hasil sebesar ini didapat dari piston Hispeed berdiameter 66 mm dengan langkah 86 mm.

Lantas, penyeragaman di kepala silinder pun dilakukan juga. Dengan klep masuk berdiameter payung 34 mm pada inlet dan exhaust 31 mm. “Dari sini, dilakukan racikan sendiri soal noken asnya. Berapa derajat durasinya dan lift yang dicapai, Marsell tak menyebutkan. “Wah itu sih dibuat sendiri mencari yang pas,” katanya. Hmmm, rahasia ya, hehehe..

Pasokan campuran udara juga dipakai karbu Keihin PE 28 asal Honda NSR SP yang memang jadi favorit tunner di Tanah Air.

“Tetapi enggak standar lagi, sudah direamer jadi 31 mm,” ujarnya. Wah, kalau sudah begini skepnya perlu diubah juga ya?

Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600

Hub roda dilubangi agar makin enteng
Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600

Piston gajah dengan klep berpayung 34 mm dan 31 mm
Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600

Klem segitiga dan selongsong sokbreker sonic dibubut
Yamaha Mio 2008, MC Racing, Dicokok Koil Kawasaki KX600

Sokbreker belakang sudah dirasa pas

Benar, skep standar disesuaikan dengan venturi diameter 28 mm, begitu sudah dibesarkan, skepnya diganti milik Yamaha TZM. “Diameternya 30 mm, jadi masih bisa,” ungkap lelaki berkacamata itu. Kalau dibiarkan seperti standar, di putaran atas jadi tak lancar larinya.

Sementara sektor pengapian, CDI standar masih diandalkan dipadu koil Kawasaki KX600 dengan kabel busi NGK yang menyalurkannya ke busi NGK Platinum CR9EIA-9 pada tunggangan yang menggunakan rangka aluminium yang beratnya sekitar 3 kg itu.

Di sektor penyalur daya mesin ke roda, puli CVT pakai milik Yamaha Fino, serta roller 14 gram aftermarket Fino. Sedang belt tetap standar. “Dua kali running, ganti belt,” katanya.

Hal cukup unik ada pada bagian rangka depan. Klem segitiga pakai milik Honda Sonic, tetapi sudah dibubut agar lebih ringan. Lalu sokbreker depan pun menggunakan milik Sonic. “Diameter selongsong luarnya dibubut agar enteng,” jelas Marsell.

Alhasil, tunggangan dengan joki Denny Helen ini sukses membukukan waktu 7,6 detik untuk jarak 201 m. “Hasilnya bisa naik podium pada beberapa event drag skutik,” bangganya. 

Data Modifikasi

Sasis
Custom aluminium
Piston Hispeed 66 mm
Klep In/Ex 34/31 mm
Karbu Keihin PE 28, Skep TZM
Spuyer 42/140
CDI Standar
Koil Kawak KX 600
Busi/kabel busi NGK
Magnet Standar
Puli Yamaha Fino
Roller 14 gr
Tangki Bensin Custom 500 ml
Knalpot Custom
Pelek dpn/blkng Arkont
Ban dpn/blkng Mizzle 50/90-17 / Vee Rubber 60/80
Sokbreker dpn/blkng Sonic / YSS


Penulis/Foto: Ben / Salim