Jakarta - Masih ingat dengan motor 2 langkah keluaran dari Suzuki pada tahun ‘90-an ini? Mengusung model sport, monoshock serta berkapasitas mesin 150 cc. Namanya Suzuki RGR 150, pertama kali resmi beredar di Indonesia pada tahun 1990 melalui PT Suzuki Indomobil Sales digawangi langsung oleh Subronto Laras, salah satu petinggi di group Indomobil dan juga yang memegang penuh proyek super sport motor 2 langkah ini.
“Sebenarnya, sudah ada dari tahun 1989. Namun pada saat 1989, itu hanya pesanan khusus kalangan internal Suzuki saja. Publik umum hanya sedikit yang mengetahuinya. Pada tahun 1990 tepatnya bulan Februari, motor ini dikenal sebagai Suzuki RGR Sprinter. Bisa di lihat pada lampu belakangnya, modelnya sama persis dengan Suzuki tipe bebek bernama Sprinter,” jelas Robby Chow, Penasihat serta Pembina dari RGRC (RG Rider Community).
Mempunyai spesifikasi mesin berpendingin udara dan karburator memakai keluaran Mikuni yakni tipe VM26SS. Memiliki kapasitas mesin 147 cc, dengan bore 59 mm dan stroke 54 mm, serta sudah menggusung Super Scavengin System (SSS). SSS itu apa ya bro? “Tiga multi lubang transfer yang membuat pembakaran mesin menjadi lebih sempurna, padat, serta merata ke semua ruang pembakaran.
Alhasil Suzuki RGR pun, menyandang predikat Sport 2 Langkah 150 cc terboros dalam meminum bahan bakar. Dengan konsumsi bahan bakar satu liter bensin, hanya sanggup menempuh jarak 5-6 Kilometer saja,” tambah Robby.
SPARE PART LANGKA
“Saat ini cukup sulit untuk mendapatkan spare parts aslinya, kalaupun ada tentu harganya cukup mahal. Untungnya, saya masih bisa mendapatkan informasi seputar parts pengganti dari motor lain yang bisa diaplikasikan pada motor ini. Sehingga, tidak sulit mencarinya serta masih bisa didapatkan pada bengkel-bengkel umum,” jelas Feriyanto, penunggang Suzuki RGR Jumbo tahun 1996.
Nah versi yang paling banyak diburu adalah yang keluaran pertama, karena memiliki bodi yang masih ramping. Kalau tahun berikutnya, tampilan bodinya lebih besar.
Data yang didapatkan mengenai Suzuki RGR 150 cc ini, tahun 1989 merupakan prototipe. Dan edar resmi di pasarannya, dari tahun 1990 hingga 1997 saja. Apabila memiliki kelahiran 1997 ke atas, itu hanyalah stok ‘berlebih’ dari sejumlah main dealer Suzuki.
Kalau yang bertipe Suzuki RGR Tornado, selama kurun waktu tersebut, motor ini telah mengalami 4 (empat) kali perubahan tampilan luar. RGR Sprinter tahun 1990-1992, RGR Crystal I tahun 1993, RGR Crystal II beredar pada tahun 1994-1995, RGR Tornado yang merupakan edisi terakhir pada tahun 1996-1997.
Sempat juga Suzuki RG 150 Gamma II diperkenalkan, tapi hanya sampai pada periode soft launching saja. Namun gagal dijual secara luas karena krisis moneter tahun 1998 yang melanda Indonesia sehingga produksi motor ini harus dihentikan.
Karena kelangkaannya, umumnya harga pasaran RGR dimulai pada angka Rp 3 jutaan. Kalau unitnya memang ‘utuh’ bisa menembus harga Rp 10 jutaan. (otomotifnet.com)
“Sebenarnya, sudah ada dari tahun 1989. Namun pada saat 1989, itu hanya pesanan khusus kalangan internal Suzuki saja. Publik umum hanya sedikit yang mengetahuinya. Pada tahun 1990 tepatnya bulan Februari, motor ini dikenal sebagai Suzuki RGR Sprinter. Bisa di lihat pada lampu belakangnya, modelnya sama persis dengan Suzuki tipe bebek bernama Sprinter,” jelas Robby Chow, Penasihat serta Pembina dari RGRC (RG Rider Community).
Alhasil Suzuki RGR pun, menyandang predikat Sport 2 Langkah 150 cc terboros dalam meminum bahan bakar. Dengan konsumsi bahan bakar satu liter bensin, hanya sanggup menempuh jarak 5-6 Kilometer saja,” tambah Robby.
SPARE PART LANGKA
“Saat ini cukup sulit untuk mendapatkan spare parts aslinya, kalaupun ada tentu harganya cukup mahal. Untungnya, saya masih bisa mendapatkan informasi seputar parts pengganti dari motor lain yang bisa diaplikasikan pada motor ini. Sehingga, tidak sulit mencarinya serta masih bisa didapatkan pada bengkel-bengkel umum,” jelas Feriyanto, penunggang Suzuki RGR Jumbo tahun 1996.
Nah versi yang paling banyak diburu adalah yang keluaran pertama, karena memiliki bodi yang masih ramping. Kalau tahun berikutnya, tampilan bodinya lebih besar.
Data yang didapatkan mengenai Suzuki RGR 150 cc ini, tahun 1989 merupakan prototipe. Dan edar resmi di pasarannya, dari tahun 1990 hingga 1997 saja. Apabila memiliki kelahiran 1997 ke atas, itu hanyalah stok ‘berlebih’ dari sejumlah main dealer Suzuki.
Sempat juga Suzuki RG 150 Gamma II diperkenalkan, tapi hanya sampai pada periode soft launching saja. Namun gagal dijual secara luas karena krisis moneter tahun 1998 yang melanda Indonesia sehingga produksi motor ini harus dihentikan.
Karena kelangkaannya, umumnya harga pasaran RGR dimulai pada angka Rp 3 jutaan. Kalau unitnya memang ‘utuh’ bisa menembus harga Rp 10 jutaan. (otomotifnet.com)