Jakarta - Sama-sama gas pol di aspal, namun rally tarmac dan balap turing memiliki dunia yang berbeda. Rally tarmac gas pol-nya di jalan aspal umum yang dijadikan trek, sedangkan balap turing, sudah pasti di sirkuit permanen seperti Sirkuit Sentul, Bogor.
Namun demikian, di gelaran rally tarmac beberapa waktu lalu di kawasan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, ada pembalap turing yang ikutan. Salah satunya R. Senoaji dengan Honda Brio miliknya. “Biasanya dipakai untuk balap turing di kelas OMR Brio.
Kebetulan belum ada jadwal balap turing dan adanya rally tarmac, jadi Brio-nya dipakai nostalgia dulu,” ujar pria yang basic balapnya dari sprint rally. Dipakai balapan di dunia yang berbeda dari biasanya, tentu enggak serta merta langsung bisa dipakai. Ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan, agar Brio balap turing bisa pas untuk rally tarmac. Seperti ini penyesuaian yang dilakukan pria yang akrab disapa Aji Stok. • (otomotifnet.com)
Penambahan jok bucket untuk navigator, jadi hal pertama yang harus dilakukan. Balapan turing enggak pakai, sedangkan reli pakai navigator. Posisi duduknya biasanya jauh lebih rendah dari driver guna mengejar center of gravity lebih rendah
Kondisi trek rally tarmac yang jalan umum, menuntut pemakaian suspensi yang lebih tinggi dari balap turing. “Oleh karena suspensi sudah menggunakan model coilover, maka tinggal setingannya ditinggikan lebih dari 3 cm,” saran Aji.
Jok sudah dipasang, perangkat pendukung safety juga harus ada. Maksudnya adalah pemasangan safety belt 4 titik, guna keamanan bagi si navigator
Masih melihat dari kondisi trek rally tarmac, enggak bisa pakai sembarang pelek. Minimal memang kudu pakai pelek untuk reli yang sudah teruji kekuatannya, sedangkan untuk Brio, ukuran bannya bisa 195/50R15
Dari biasanya gas pol di trek permanen lalu dipakai turun rally tarmac, semestinya sektor mesin ada yang harus disesuaikan. Kalaupun enggak sempat melakukan penyesuaian atau takut setingan berubah, mesin dibiarkan seperti biasanya juga enggak masalah
Namun demikian, di gelaran rally tarmac beberapa waktu lalu di kawasan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian, Sentul, ada pembalap turing yang ikutan. Salah satunya R. Senoaji dengan Honda Brio miliknya. “Biasanya dipakai untuk balap turing di kelas OMR Brio.
Kebetulan belum ada jadwal balap turing dan adanya rally tarmac, jadi Brio-nya dipakai nostalgia dulu,” ujar pria yang basic balapnya dari sprint rally. Dipakai balapan di dunia yang berbeda dari biasanya, tentu enggak serta merta langsung bisa dipakai. Ada beberapa penyesuaian yang harus dilakukan, agar Brio balap turing bisa pas untuk rally tarmac. Seperti ini penyesuaian yang dilakukan pria yang akrab disapa Aji Stok. • (otomotifnet.com)
Penambahan jok bucket untuk navigator, jadi hal pertama yang harus dilakukan. Balapan turing enggak pakai, sedangkan reli pakai navigator. Posisi duduknya biasanya jauh lebih rendah dari driver guna mengejar center of gravity lebih rendah
Kondisi trek rally tarmac yang jalan umum, menuntut pemakaian suspensi yang lebih tinggi dari balap turing. “Oleh karena suspensi sudah menggunakan model coilover, maka tinggal setingannya ditinggikan lebih dari 3 cm,” saran Aji.
Jok sudah dipasang, perangkat pendukung safety juga harus ada. Maksudnya adalah pemasangan safety belt 4 titik, guna keamanan bagi si navigator
Masih melihat dari kondisi trek rally tarmac, enggak bisa pakai sembarang pelek. Minimal memang kudu pakai pelek untuk reli yang sudah teruji kekuatannya, sedangkan untuk Brio, ukuran bannya bisa 195/50R15
Dari biasanya gas pol di trek permanen lalu dipakai turun rally tarmac, semestinya sektor mesin ada yang harus disesuaikan. Kalaupun enggak sempat melakukan penyesuaian atau takut setingan berubah, mesin dibiarkan seperti biasanya juga enggak masalah